Alhamdulillah, Klinik Kesehatan Haji Indonesia Kembali Bisa Layani Jemaah Haji Indonesia
Menag Nasaruddin Umar meninjau kesiapan KKHI Makkah di Aziziah Janubiyah --disway.id
MAKKAH, DISWAYMALANG.ID— Kabar baik bagi jemaah haji Indonesia. Klinik Kesehatan haji Indonesia (KKHI) kini kembali bisa melayani jamaah haji Indonesia.
Ini buah sukses upaya diplomasi Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang melakukan pendekatan langsung kepada Menteri Kesehatan Arab Saudi. Menag menyampaikan pentingnya keberadaan KKHI bagi jamaah haji Indonesia.
“Setelah kita melakukan pendekatan-pendekatan dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi akhirnya kita berikan keyakinan bahwa kebanyakan jamaah kami bukan saja tidak bisa bahasa Arab, bahasa Indonesia juga pun juga, seperti yang tadi juga tidak bisa bahasa Indonesia," ujar Menag di KKHI, Selasa (3/6).
Sebagai informasi, Arab Saudi sempat menerbitkan aturan yang mewajibkan seluruh jemaah haji yang sakit untuk dirawat di rumah sakit Saudi.
Imbasnya, KKHI tidak diperbolehkan melayani jamaah haji Indonesia. Hal itu cukup menyulitkan bagi jemaah haji Indonesia yang sedang sakit untuk mendapat perawatan.
Namun berkat lobi intensif dari Menag Nasaruddin, otoritas Saudi akhirnya memberikan izin agar KKHI kembali melayani jemaah haji Indonesia.
Meski demikian, layanan KKHI dibatasi hanya untuk menangani penyakit ringan. Jika kondisi jemaah dinilai berat, tetap harus dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.
BACA JUGA:Peluncuran Data Center yang 100 % Milik Lokal, Indonesia Menuju Kedaulatan Digital
Jemaah Takut ke RS Setempat
Menah mengatakan, ada beberapa jemaah diduga menahan penyakitnya karena takut dibawa ke rumah sakit.
Ia menjelaskan, hal ini karena rumah sakit di Arab Saudi merawat pasien tanpa memahami bahasa mereka dan tanpa adanya pendamping, sehingga membuat jemaah merasa khawatir.
Namun, dengan KKHI yang kini kembali aktif, penyakit-penyakit yang tidak perlu dirujuk dapat ditangani langsung di klinik sebelum jemaah kembali ke kemah.
Menag mengaku bisa memahami langkah pemerintah Saudi yang ingin memberikan perlindungan maksimal bagi para tamunya. Sekaligus mengapresiasi kebijakan mereka yang kini lebih fleksibel terhadap kebutuhan jemaah Indonesia.
"Saya menganggap kebijakan Saudi Arabia itu demi kepentingan pasien itu sendiri. Kita harus baik sangka kepada pemerintah Saudi bahwa semua kebijakan yang dilakukan untuk kemaslahatan tamunya sendiri, yaitu jemaah haji," ujarnya. (*)
Sumber: disway.id
