1 tahun disway

3 Mei, Hari Penulis Kata, Ini Cara Perkaya Kosakata Agar Tulisan Makin Variatif!

3 Mei, Hari Penulis Kata, Ini Cara Perkaya Kosakata Agar Tulisan Makin Variatif!

Wordsmith Day - Perkaya Kosatakamu!-List of National Days-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Hari Wordsmith (penulis kata) yang jatuh setiap 3 Mei jadi momen yang pas untuk merefleksikan: apakah tulisan kita sudah cukup kaya kosakata? Atau masih berkutat dengan kata-kata standar seperti “bagus”, “jelek”, “senang”, dan “sedih”?

Padahal, kekayaan kosakata bukan cuma bikin tulisan jadi lebih estetik, tapi juga memengaruhi seberapa dalam makna yang bisa kita sampaikan.

Berikut trategi yang bisa dipakai untuk memperkaya diksi saat menulis!

1. Mainkan Bahasa Figuratif

Bahasa figuratif seperti metafora, personifikasi, dan simile bisa bikin tulisan lebih “bernyawa”. Bukan cuma soal puisi, tapi juga bisa diterapkan dalam caption, artikel, atau cerita pendek. Alih-alih bilang “dia sedih”, bisa menulis “senyumnya patah di tengah tawa”—dan itu jauh lebih menggigit secara emosional.

Contohnya, saat menggambarkan suasana kota pagi hari, jangan cuma tulis “jalanan masih sepi”. Bisa menulis “jalanan menguap pelan, seperti baru bangun dari mimpi semalam.” Kalimat ini memberi imajinasi visual, dan itu kekuatan bahasa figuratif.

2. Ganti Kata Seringan Mungkin (Sinonim)

Gunakan sinonim untuk memberi variasi dalam tulisan. Kalau dalam satu artikel menulis “menarik” lima kali, pembaca akan bosan. Kata itu bisa variasikan dengan “menggoda”, “memikat”, “menggiurkan”, atau bahkan “tak bisa diabaikan” tergantung konteksnya.

Misalnya: daripada bilang “produk ini menarik perhatian anak muda,” bisa menulis “produk ini memikat rasa ingin tahu generasi Z.” Tanpa mengubah makna, kesannya jadi lebih dinamis.

3. Manfaatkan Kata Serapan untuk Nuansa Baru

Kata serapan—baik dari bahasa asing maupun daerah—bisa memberikan warna khas dalam penulisan. Kata “chaotic” misalnya, seringkali terasa lebih tepat dibanding “kacau” saat menggambarkan suasana emosional yang kompleks.

Contoh lain, dalam tulisan kuliner, daripada “enak banget,” bisa pakai “umami-nya nempel di lidah.” Pembaca akan langsung membayangkan sensasi yang lebih spesifik daripada sekadar enak.

4. Kamus dan Tesaurus Adalah Sahabat

Kalau mentok mencari kata, buka kamus atau tesaurus—jangan gengsi. Tesaurus modern bisa menunjukkan kata dengan makna mirip, tapi punya nuansa berbeda. Ini penting banget untuk bikin kalimat tetap variatif dan tidak repetitif.

Sumber: reddit