9 Gejala Anxiety pada Gen Z yang Sering Diabaikan menurut WHO
Gejala anxiety pada Gen Z--getty images
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Kecemasan atau anxiety tidak selalu hadir dalam bentuk serangan panik yang dramatis. Pada banyak kaum Gen Z, anxiety justru muncul secara perlahan, menyatu dengan rutinitas, dan sering dianggap sebagai bagian normal dari hidup modern.
WHO mencatat bahwa gangguan kecemasan merupakan salah satu masalah kesehatan mental paling umum pada remaja dan dewasa muda, namun sering tidak terdeteksi karena gejalanya tampak ringan di permukaan.
BACA JUGA:Digital Fatigue Gen Z! Ancaman Baru bagi Kesehatan Mental menurut WHO
Berikut sembilan gejala anxiety pada Gen Z yang paling sering muncul dan kerap diabaikan.
1. Rasa khawatir berlebihan tanpa alasan yang jelas
WHO menjelaskan bahwa kecemasan ditandai oleh kekhawatiran yang sulit dikendalikan, bahkan terhadap hal-hal kecil. Banyak Gen Z merasa pikirannya terus aktif, memikirkan kemungkinan terburuk meski tidak ada ancaman nyata.
2. Sulit berkonsentrasi dan mudah terdistraksi
Anxiety memengaruhi fungsi kognitif. WHO mencatat bahwa kecemasan membuat otak berada dalam mode siaga, sehingga sulit fokus belajar, bekerja, atau menyelesaikan tugas sederhana.
3. Mudah lelah meski tidak banyak aktivitas fisik
Kelelahan mental adalah gejala umum anxiety. Gen Z sering merasa cepat capek, padahal aktivitas fisik minim. WHO mengaitkan hal ini dengan ketegangan saraf yang berlangsung terus-menerus.
4. Gangguan tidur
Sulit tidur, sering terbangun, atau tidur tetapi tidak merasa segar merupakan gejala yang sering muncul. WHO menegaskan bahwa anxiety dan gangguan tidur saling memperburuk satu sama lain.
5. Jantung berdebar dan napas terasa pendek
WHO menjelaskan bahwa kecemasan memicu respons tubuh seperti peningkatan detak jantung dan pernapasan cepat, meski tidak sedang berolahraga atau berada dalam situasi berbahaya.
6. Tegang pada otot dan sering sakit kepala
Ketegangan otot, nyeri leher, bahu, dan sakit kepala tegang sering dikaitkan dengan anxiety. Banyak Gen Z mengira ini sekadar kelelahan fisik, padahal berkaitan dengan stres mental.
7. Perasaan gelisah dan sulit tenang
Rasa tidak nyaman, ingin terus bergerak, atau sulit duduk diam merupakan tanda anxiety. WHO menyebut kondisi ini sebagai restlessness, salah satu ciri utama gangguan kecemasan.
8. Sensitif secara emosional dan mudah tersinggung
Anxiety membuat sistem emosi lebih reaktif. Gen Z bisa merasa cepat marah, sedih, atau tersinggung tanpa pemicu yang jelas. WHO mengaitkannya dengan kelelahan emosional berkepanjangan.
9. Menghindari situasi sosial atau tanggung jawab tertentu
WHO menjelaskan bahwa kecemasan sering mendorong perilaku menghindar. Gen Z mungkin menunda tugas, enggan bertemu orang, atau menarik diri untuk mengurangi rasa cemas, meski dampaknya justru memperbesar masalah.
BACA JUGA:Di Balik Hidup Serba Cepat: 9 Kebiasaan Berbahaya Gen Z menurut Temuan WHO
Gejala-gejala ini sering dianggap sepele karena tidak langsung mengganggu fungsi sehari-hari. Namun WHO menegaskan bahwa anxiety yang dibiarkan dapat berkembang menjadi gangguan yang lebih berat.
Mengenali tanda-tandanya sejak dini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental. Terutama bagi generasi muda yang hidup di tengah tekanan digital dan sosial yang terus meningkat.
Sumber: world health organization (who)
