1 tahun disway

DLH Kota Batu Siaga Nataru, Prediksi Sampah Harian Naik Jadi 140 Ton per Hari

DLH Kota Batu Siaga Nataru, Prediksi Sampah Harian Naik Jadi 140 Ton per Hari

Ilustrasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Tlekung. -ist--

KOTA BATU, DISWAYMALANG.ID–Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, Pemerintah Kota Batu bersiap menghadapi lonjakan volume sampah seiring meningkatnya arus wisatawan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu memproyeksikan sampah harian akan naik dari rata-rata 120 ton menjadi sekitar 140 ton per hari.

Kepala DLH Kota Batu Dian Fachroni Kurniawan mengatakan, proyeksi tersebut mengacu pada pola kenaikan akhir pekan yang biasa mencapai 50–70 persen. Kenaikan tertinggi terjadi di 21 ruas jalan protokol, terutama kawasan pusat wisata seperti Alun-Alun Kota Batu.

“Pada hari normal, sampah dari 21 ruas jalan protokol sekitar 30 ton. Saat Nataru bisa meningkat menjadi 50 ton per hari,” ujar Dian, Jumat (12/12).

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, DLH mengutamakan optimalisasi pengolahan di TPA Tlekung. Tiga unit insinerator yang dimiliki TPA dengan kapasitas 23 ton per hari dipastikan beroperasi penuh selama periode liburan.

Insinerator di TPS3R Dadaprejo dan TPS3R Sisir juga dioptimalkan untuk menambah kapasitas pengolahan hingga 15 ton per hari.

“Pembakaran akan lebih besar daripada hari biasa. Kesiapan alat menjadi kunci agar sampah tidak menumpuk,” terang Dian.

Selain insinerator, DLH memaksimalkan pengolahan sampah organik melalui big composter. Kapasitas big composter saat ini baru 5 ton per hari, jauh di bawah kebutuhan ideal 15 ton.

Dian menyampaikan bahwa pembangunan big composter tahap dua sedang difinalisasi dan ditargetkan beroperasi bulan ini. Tambahan kapasitas tersebut diproyeksikan dapat mengurangi beban insinerator, mengingat komposisi sampah Nataru diprediksi tetap stabil: 60 persen organik, 40 persen anorganik dan residu.

DLH juga memperkuat penanganan di tingkat desa dan kelurahan. Sebanyak 16 rumah kompos ditargetkan selesai bulan ini untuk membantu pengolahan sampah organik langsung dari sumbernya.

Sementara itu, kesiapsiagaan pasukan kuning mendapat perhatian khusus. Para petugas saat ini tengah mengikuti pelatihan pengoperasian insinerator dan big composter agar sampah yang masuk bisa diproses pada hari yang sama.

Meski jumlah wisatawan Nataru tahun ini belum terukur, DLH memprediksi peningkatan kunjungan akan berdampak langsung pada volume sampah. “Harapannya, sampah selama Nataru tetap terkendali meskipun kunjungan wisatawan meningkat,” pungkas Dian. 

Sumber: