Bahan Peledak di SMA 72 Dipastikan Berkekuatan Rendah atau Low Explosive
Penyidik masih mengumpulkan berbagai keterangan dan bukti untuk mengungkap motif sebenarnya. -dok Disway--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Bahan peledak yang digunakan anak berkonflik dengan hukum (ABH) berinisial NF (17) di SMAN 72 Jakarta berdaya ledak rendah (low explosive). Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Ari Kurniawan Jati, Selasa 11 November 2025.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pertama, lokasi kedua, serta di rumah ABH, tim Puslabfor menemukan kesamaan jenis bahan peledak.
"Didapatkan hasil bahwa di TKP 1 residu bahan peledak dengan kekuatan rendah atau low eksplosif. Pada TKP 2 maupun bahan yang didapat dari bom yang belum meledak, kita analisa di laboratorium forensik, kita dapatkan hasil bahan peledak yang memiliki kekuatan rendah atau low eksplosif," ucapnya.
BACA JUGA:Dua Ledakkan di SMA 72 JAKARTA, Pakai 2 Metode Berbeda: Remote dan Sumbu
Pihaknya juga melakukan pemeriksaan di rumah ABH. Di sana ditemukan bahan peledak yang memiliki kekuatan ledak rendah atau low eksplosif. “Dengan kata lain bahwa bahan yang ada di TKP 1 di dalam masjid, maupun di TKP 2 di samping bank sampah itu ada kesesuaian dengan bahan bahan yang ada di rumah ABH," tambahnya.
Ditegaskannya, seluruh hasil pemeriksaan telah difinalisasi di Laboratorium Forensik dan akan diserahkan kepada penyidik untuk proses lebih lanjut.
Sementara, Tim Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya mengungkap fakta dalam ledakan di SMA 72 Jakarta. Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto mengatakan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan total tujuh bom di area sekolah. Empat bom di antaranya meledak dan tiga lainnya berhasil diamankan dalam kondisi masih aktif.
BACA JUGA:Densus 88: NF Siswa yang Ledakkan SMA 72 Terinspirasi Aksi Kekerasan Global, Bukan Terorisme!
Diungkapkannya, pihaknya bersama tim Penjinak Bom (Jibom) langsung menuju lokasi begitu menerima laporan ledakan. "Kami membuat zona perimeter, yaitu zona merah di titik ledakan, zona kuning untuk area kerja tim Jibom Gegana, zona abu-abu sebagai wilayah terbatas, dan zona hijau di luar pagar sekolah yang dinyatakan aman," katanya kepada awak media, Selasa, 11 November 2025.
Disebutkannya, Gegana terlebih dahulu mensterilkan lokasi dan memastikan tidak ada bom susulan (secondary device) sebelum mengevakuasi bahan peledak aktif.
BACA JUGA:Dosen Biologi UB Gaungkan Internasionalisasi Jamu, Raih Best Poster Presenter
Pemeriksaan awal menunjukkan dua titik ledakan utama terjadi di dalam masjid sekolah dan di area taman baca serta bank sampah di sekitar lingkungan SMAN 72.
Dua Bom Meledak di Dalam Masjid
Hasil olah TKP menunjukkan dua bom meledak di dalam masjid sekolah. Petugas menemukan serpihan plastik, dua kawah ledakan, paku baja dan seng, potongan tas, baterai, hingga komponen elektronik seperti switch rocker dan papan PCB.
"Dari temuan itu kami simpulkan ada dua bom yang meledak di dalam masjid. Bom tersebut menggunakan daya enam volt dari empat baterai A4, inisiator berupa electric match, bahan peledak berisi kalium klorat, dan dikendalikan menggunakan remote control," sebutnya.
Ledakan di dalam masjid menimbulkan tekanan berlebih (overpressure) dan serpihan logam (shrapnel) yang menyebabkan banyak korban mengalami luka-luka, termasuk gangguan pendengaran.
BACA JUGA:24 Perusahaan Terdampak Paparan Radioaktif di Cikande, Kemenperin Ungkap Asal Penyebaran
Bom Aktif di Taman Baca dan Bank Sampah
Selain di masjid, tim juga menemukan bom di Taman Baca dan Bank Sampah di sekitar sekolah. "Di Taman Baca kami temukan bom aktif dalam kaleng minuman bermerk Coca-Cola yang dilengkapi sumbu bakar, serta remote control di dekatnya," ujarnya.
Temuan itu mengindikasikan kuat bahwa pelaku memicu ledakan dari jarak jauh menggunakan sistem kendali nirkabel.
BACA JUGA:Warga Kota Batu Patut Waspada! Tahun Ini hingga Oktober Terjadi 149 Bencana, Meningkat dari 2024
Sementara di bank sampah, petugas menemukan empat bom. Dua di antaranya meledak sebagian, sementara dua lainnya berhasil dijinakkan. "Bom di Bank Sampah tidak memiliki rangkaian elektronik. Inisiatornya berupa sumbu bakar dengan bahan peledak yang sama, yaitu kalium klorat," bebernya.
Total Tujuh Bom Ditemukan
Polisi memastikan total ada tujuh bom yang ditemukan di sekitar sekolah, dengan rincian:
BACA JUGA:Jelang Operasional Bus Trans Jatim, Pemkot Malang Ubah 80 Angkot Jadi Angkutan Sekolah Gratis
- Dua bom meledak di masjid menggunakan sistem remote control
- Dua bom sumbu bakar di Bank Sampah meledak sebagian (low order)
- Dua bom sumbu bakar di Bank Sampah dan satu bom kaleng di Taman Baca berhasil diamankan dalam kondisi aktif
"Tiga bom aktif tersebut telah kami amankan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," bebernya.
Sumber: disway news network
