Kondisi Korban Ledakan SMAN 72 Mulai Membaik, 29 Masih Dirawat di 3 RS
Salah satu orang tua siswa, Neni, menceritakan kondisi anaknya yang jadi korban ledakan SMAN 72 Jakarta hingga telinga sang anak berdengung -Disway.id/Fajar Ilman---
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan kondisi para korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, kini mulai berangsur membaik. Kapolri menyebut, dari total 96 korban (bukan 54 korban seperti disebutkan sebelumnya, red) yang sempat dirawat pascaledakan, kini tersisa 29 orang yang masih dirawat di beberapa rumah sakit rujukan.
"Saat ini yang masih dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih ada sekitar 14 orang, di RS Yarsi 14, dan satu lagi di RS Pertamina. Jadi total ada 29 korban dari 96 yang masih menjalani perawatan. Sisanya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan,” ujar Listyo di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).
BACA JUGA:Polisi Temukan Bukti Serbuk Bahan Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Selidiki Isu Pelaku Korban Bullying
Listyo menambahkan, sejauh ini 12 korban masih menjalani perawatan inap, sementara 2 korban lainnya dirawat di ICU karena membutuhkan penanganan intensif.
"Secara umum kondisi sudah membaik, tapi ada dua korban yang masih perlu perhatian khusus di ruang ICU,” jelasnya.
Untuk memastikan seluruh korban, terutama pelajar, mendapatkan pendampingan menyeluruh, Polri akan bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), serta tim dokter dan psikolog.
BACA JUGA:Dampak Fatal Ledakan SMAN 72, Dirut RS Islam Cempaka: Dua Pertiga Korban Gangguan Pendengaran
Program trauma healing juga akan diperluas ke area sekolah guna membantu para siswa memulihkan kondisi mental pascaledakan.
“Kami bersama KPAI dan para psikolog akan membangun pusat trauma healing. Bahkan nanti di sekolah pun akan kita siapkan,” ungkap Kapolri.
Telinga Korban Berdenging
Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Neni, menceritakan kondisi anaknya yang turut berada di lokasi saat ledakan SMAN 72 terjadi.
"Alhamdulillah kalau Ananda tidak terlalu parah. Cuka telinganya berdengung. Alhamdulillah si Ananda tidak ada (luka)," ujar Neni saat ditemui di RS Yarsi, Sabtu, 8 November 2025.
BACA JUGA:Polisi Temukan Senjata Mainan Bertuliskan Nama Brenton Tarrant di Lokasi Ledakan SMA 72 Jakarta
Ia menceritakan, sang anak yang bernama Rafka, siswa kelas 10, sedang berada di masjid sekolah untuk menjalankan salat Jumat, saat ledakan terjadi.
"Ada di tempat, di masjid awalnya sekolah. Posisi masjid sekolahan, tapi katanya masih khutbah. Jadi anak saya posisi di dalam masjid," ungkapnya.
Ia mengatakan, anaknya sempat kaget dan tidak tahu pasti sumber ledakan. "Awalnya hanya tahu spekernya meledak, spekernya meledak, tabung gas meledak. Semua berlarian ke luar ke lantai yang berdarah-berdarah banyak segala macam. Dia udah stres, kan? Sok ke luar semuanya, lari," ucapnya.
Setelah kejadian ledakan itu, Neni langsung mencari anaknya di lokasi sekolah. "Dia (anaknya) nangis. Saya ketemu, saya cari-cari. Kan dia tuh merah banget mukanya sebelah. Awalnya saya tanya enggak apa-apa. Katanya enggak apa-apa. Tapi enggak enak mah kupingnya berdenging," tuturnya.
Meski kondisi anaknya tergolong ringan, anaknya ke rumah sakit untuk memastikan tidak ada luka serius. "Saya bawa ke sini (RS Yarsi, red). Biar lebih aman, kan? Saya pengen tahu hasilnya bagaimana telinganya. Semoga sih aman-aman," ucapnya.
Sumber: disway news network
