Akses Darat Mulai Terbuka, Pemerintah Kerahkan Truk Logistik, BBM, dan Alat Berat dari Medan ke Aceh Tamiang
Penanganan bencana di Aceh Tamiang terus dipercepat. Sejumlah kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dan alat berat dari Pertamina, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), serta Kementerian Perhubungan telah bergerak dari Medan menuju wilayah terdampak. (--
BANDA ACEH, DISWAYMALANG.ID–Akhirnya truk-truk logistik, pengangkut BBM serta alat berat dari Pertamina, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan Kementerian Perhubungan bergerak dari Medan menuju wilayah terdampak banjir di Aceh Tamiang. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki akses jalan darat guna memasok kebutuhan dasar masyarakat korban banjir.
“Dorongan BBM dan alat berat dari Pertamina, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan dalam perjalanan dari Medan menuju Aceh Tamiang. Akses jalur darat semakin hari harus semakin bisa dilalui,” kata Sekretariat Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya, Rabu, 3 Desember 2025.
Video dari udara memperlihatkan deretan truk BBM, truk logistik, dan kendaraan berat lainnya antre melewati jalur yang masih terendam, menggambarkan tingginya tantangan distribusi bantuan ke daerah yang menjadi salah satu pusat dampak banjir di Aceh.
Upaya pembukaan akses menjadi fokus utama pemerintah, mengingat jalur darat merupakan rute kritis untuk mobilisasi bantuan dan evakuasi warga. Dengan pengerahan alat berat dari PU dan dukungan penuh sektor energi dan transportasi, pemerintah menargetkan arus logistik ke Aceh Tamiang dapat kembali lancar.
"Pengiriman bantuan dan BBM terus dimaksimalkan. Pemerintah memastikan koordinasi lintas kementerian berjalan intensif untuk mempercepat pemulihan di wilayah terdampak," tutupnya.
Sebagai informasi, Posko Komando Kantor Gubernur Aceh mencatat Data sementara hingga Selasa 2 Desember 2025 malam, korban meninggal mencapai 249 orang dan hilang 227 jiwa.
"Korban luka ringan sebanyak 1.435 orang, dan luka berat 403 orang," kata Jubir Posko Komando Kantor Gubernur Aceh, Murthalamuddin dalam keterangannya, Selasa.
Menurutnya, korban terdampak bencana sebanyak 1.452.185 jiwa terdampak atau 229.767 KK. Jumlah pengungsian juga mencapai ratusan ribu orang. "Pengungsian 660.642 jiwa yang tersebar di 828 titik pengungsian," jelasnya.
Sumber:
