1 tahun disway

Indonesia Peringkat Kelima Dunia: Tantangan dan Upaya Tangani Diabetes di Hari Diabetes Sedunia

Indonesia Peringkat Kelima Dunia: Tantangan dan Upaya Tangani Diabetes di Hari Diabetes Sedunia

Remaja putri menghubungkan ponsel pintar ke monitor glukosa, memeriksa glukosa darah di pagi hari. Sensor CGM milik remaja putri memantau kadar gula darah secara real-time. Konsep kehidupan sehari-hari dengan penyakit kronis, diabetes untuk remaja.--getty images

MALANGRAYA, DISWAYMALANG.ID--Setiap tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Hari yang mengajak perhatian global terhadap penyakit diabetes. Di Indonesia, lebih dari 20 juta orang dewasa mengidap diabetes. Momen ini menjadi sangat penting untuk mendorong deteksi dini, pengendalian, dan perubahan gaya hidup menuju kesehatan yang lebih baik.

Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF). Pda tahun 2024 jumlah orang dewasa (usia 20-79 tahun) di Indonesia yang mengidap diabetes diperkirakan 20,426 400 jiwa, atau sekitar 11,3% dari populasi dewasa.

Sebelumnya, angka 2021 menunjukkan Indonesia berada di posisi kelima dunia dengan sekitar 19,47 juta pengidap. Selain itu, pada survei nasional 2018 (Riskesdas) ditemukan bahwa prevalensi diabetes di Indonesia adalah 10,9%.

Di sisi kematian, salah satu analisis menunjukkan bahwa diabetes menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia pada 2019. Dengan sekitar 57,42 kematian per 100.000 penduduk. 

Kondisi ini diperburuk oleh tingginya angka pengidap yang belum terdiagnosis atau tertangani secara optimal. Misalnya data 2021 menyebut bahwa di Indonesia sebagian besar pengidap belum terdiagnosis.

BACA JUGA:Mendengkur Bisa Jadi Indikasi Penyakit Serius, Ini 9 Penyebabnya

Risiko, Komplikasi, dan Dampak

Diabetes tidak hanya soal gula darah tinggi, namun penyakit ini membuka risiko komplikasi serius. Seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, amputasi luka kaki, serta beban ekonomi yang besar. 

Di Indonesia, perubahan gaya hidup yang termasuk konsumsi gula tinggi, makanan olahan. Bahkan kurangnya aktivitas fisik, bertambahnya usia dan obesitas menjadi pemicu naiknya angka diabetes.  Hal ini menjadikan diabetes sebagai tantangan kesehatan masyarakat yang nyata. Bukan hanya pada individu, tetapi bagi sistem kesehatan nasional.

BACA JUGA:Kemenkes Bawa Teknologi AI ke Dunia Medis: Fokus pada 5 Penyakit Ini

Karena jumlah pengidap yang sangat besar dan kecenderungan terus meningkat. Indonesia wajib memperkuat strategi pencegahan dan pengendalian. Hari Diabetes Sedunia menjadi momen strategis untuk:

  • Memperkuat deteksi dini (skrining gula darah, pemeriksaan sehat rutin)
  • Meningkatkan akses ke layanan kesehatan, terutama di daerah rural atau dengan fasilitas terbatas
  • Mendorong perubahan gaya hidup: diet sehat rendah gula, aktivitas fisik, pengendalian berat badan
  • Mengedukasi masyarakat tentang bahaya komplikasi diabetes dan pentingnya pengobatan serta kontrol rutin

BACA JUGA:BMKG Imbau Warga Malang Raya Waspada Masa Pancaroba: Cuaca Ekstrem, Penyakit Musiman, hingga Potensi Bencana

Cara Pencegahan yang Efektif

Beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan masyarakat dan pemerintah:

  • Pemeriksaan gula darah secara rutin, terutama jika ada riwayat keluarga atau faktor risiko.
  • Menjaga pola makan seimbang: kurangi makanan/minuman manis, karbohidrat olahan, lemak jenuh; tingkatkan konsumsi serat, sayur, buah.
  • Aktivitas fisik rutin: minimal 30 menit sehari dengan intensitas sedang (jalan cepat, bersepeda, senam ringan).
  • Menjaga berat badan ideal dan lingkar pinggang sehat.
  • Hindari merokok, batasi konsumsi alkohol, kelola stres.

Sumber: international diabetes federation (idf)