1 tahun disway

Seperti The Beatles, Film “Michael” Dipertimbangkan Juga Jadi Dua Sekuel, Epik Terlalu Besar untuk Satu Layar!

Seperti The Beatles, Film “Michael” Dipertimbangkan Juga Jadi Dua Sekuel, Epik Terlalu Besar untuk Satu Layar!

-pinterest-

Dengan jejak seperti itu, tak heran Lionsgate dan tim berharap Michael bisa mengulang kesuksesan serupa, baik secara komersial maupun kritikal. Tapi tentu, target besar butuh eksekusi yang matang.

5. Tak Tampil di CinemaCon 2025

Lionsgate tampil gemilang di ajang CinemaCon 2025 lewat berbagai film besar seperti Ballerina dan Hurry Up Tomorrow. Tapi Michael absen dalam presentasi besar itu.

Bukan karena tidak siap, melainkan karena banyak keputusan besar yang belum dipastikan, termasuk pembagian film dan jadwal rilis. Studio memilih untuk menahan dulu materi promosi sampai semuanya jelas.

6. Jaafar Jackson Jadi Pusat Perhatian

Yang membuat film ini makin menarik adalah pemilihan Jaafar Jackson, keponakan Michael sendiri, sebagai pemeran utama. Putra dari Jermaine Jackson ini disebut sangat mirip pamannya dalam hal suara dan gerak tubuh.

Audisi Jaafar langsung membuat sutradara Antoine Fuqua terkesan. Ia merasa bahwa hanya Jaafar yang mampu membawa sosok Michael ke layar lebar dengan otentik, tanpa terlihat dibuat-buat.

7. Film Akan Mengangkat Perjalanan Karier, Bukan Gosip

Fokus utama film ini adalah perjalanan karier Michael sebagai artis, performer, dan visioner. Dari panggung kecil hingga stadion dunia, dari suara tinggi khas anak-anak hingga lagu-lagu revolusioner.

Sumber menyebut bahwa film ini lebih menekankan proses kreatif, tekanan industri, dan dinamika keluarga dalam membentuk sosok Michael yang dikenal dunia. Ini bukan film gosip. Ini adalah film perjalanan seni.

8. Proyek Besar Butuh Banyak Penyesuaian

Sebagai proyek berskala global, Michael juga melibatkan banyak pihak dalam distribusi dan penayangan. Universal menangani rilis internasional, sementara Jepang ditangani secara terpisah.

Hal ini membuat proses perencanaan jadi lebih kompleks, apalagi jika harus memastikan layar-layar IMAX tersedia untuk tayang perdana. Apalagi film seperti ini memang cocok ditonton dengan skala maksimal.

9. Satu Cerita, Banyak Versi

Menyusun film tentang sosok sebesar Michael bukan perkara mudah. Ada banyak sudut pandang, banyak kenangan, dan banyak tekanan publik. Semua harus dirangkai menjadi satu narasi yang utuh dan jujur.

Sumber: deadline