Gen Z Pilih Pernikahan Intimate Hanya Undang Keluarga Dekat, Pesta Besar Bukan Prioritas
Ilustrasi menikah--iStockphoto
Fenomena ini menandakan bahwa generasi muda kini mulai memusatkan perhatian pada hubungan yang memiliki makna emosional mendalam, bukan sekadar relasi sosial yang luas.
Dalam konteks sosiologis, ini menunjukkan pergeseran dari konsep “pesta sosial” menuju “pesta intim”, di mana kualitas hubungan lebih dihargai daripada kuantitas tamu.
Digitalisasi Pernikahan: Undangan Fisik Mulai Ditinggalkan
Selain perubahan dalam daftar undangan, transformasi digital juga mulai merambah tradisi pernikahan.
Sebanyak 86 persen responden dalam survei Jakpat menyatakan siap beralih dari undangan kertas ke undangan digital.
Perubahan ini tidak hanya mencerminkan efisiensi biaya dan waktu, tetapi juga kesadaran lingkungan dan gaya hidup praktis yang melekat pada generasi muda.
Kini, berbagi momen bahagia dapat dilakukan melalui tautan digital, tanpa mengurangi kesakralan makna di baliknya.
Pergeseran Nilai dan Identitas Generasi
Dari sisi sosiologis, pergeseran ini bisa dibaca sebagai bagian dari transformasi identitas generasi muda Indonesia.
Gen Z dan Milenial sama-sama menunjukkan keinginan untuk lebih autentik, efisien, dan bermakna dalam merayakan momen penting hidup.
Jika generasi sebelumnya menjadikan pesta pernikahan besar sebagai simbol status sosial, maka kini makna itu bergeser menjadi simbol keintiman dan kesederhanaan modern.
Nilai-nilai seperti meaningful relationship, emotional authenticity, dan personal freedom menjadi pilar utama dalam cara generasi ini memaknai pernikahan.
Dari Pesta Besar ke Perayaan Bermakna
Tren ini bukan hanya perubahan selera, melainkan refleksi mendalam terhadap cara generasi muda membangun kehidupan dan relasi sosial.
Bagi mereka, pernikahan bukan tentang berapa banyak yang datang, tetapi siapa yang benar-benar hadir dengan hati.
Dengan semakin banyaknya pasangan muda memilih konsep intimate wedding, budaya pernikahan Indonesia pun perlahan memasuki babak baru yakni lebih personal, berfokus pada makna, dan selaras dengan nilai zaman.
Sumber: survei jakpat
