1 tahun disway

Makna dan Refleksi Hari Komunikasi Damai Internasional 7 Oktober

Makna dan Refleksi Hari Komunikasi Damai Internasional 7 Oktober

--National Today

Dunia kini menghadapi realitas pahit, yakni meningkatnya intoleransi dan kekerasan, bahkan di ruang digital. Karena itu, kemampuan berdialog secara damai menjadi keterampilan yang semakin penting.

Pesan Universal dari 7 Oktober

Hari Komunikasi Damai Internasional bukan sekadar peringatan simbolis. Ia adalah ajakan untuk mempraktikkan kedamaian dalam keseharian.

Sebuah tindakan sederhana seperti memilih kata yang lebih lembut, menunda amarah sebelum membalas pesan, atau menulis komentar positif di media sosial, bisa menjadi langkah kecil menuju dunia yang lebih baik.

Di balik perbedaan bahasa, budaya, dan pandangan hidup, setiap manusia sejatinya mendambakan hal yang sama. Yaitu dihargai dan didengarkan.

Maka, Hari Komunikasi Damai Internasional mengingatkan kita bahwa perubahan besar selalu dimulai dari diri sendiri. Dari bagaimana kita berbicara, mendengar, dan memahami.

Mari kita rayakan Hari Komunikasi Damai Internasional tahun ini dengan menyalakan lilin perdamaian melalui tutur kata yang penuh kasih. Sebab seperti kata pepatah, “Kata-kata yang lembut bisa meredam amarah, sementara hati yang tulus mampu menyembuhkan luka dunia.”

9 Ucapan Inspiratif untuk Hari Komunikasi Damai Internasional

  1. “Gunakan kata-kata sebagai jembatan, bukan senjata. Selamat Hari Komunikasi Damai Internasional!”
  2. “Perbedaan tidak harus memisahkan, komunikasi damai justru bisa menyatukan.”
  3. “Mari sebarkan energi positif lewat tutur kata yang menenangkan dan menghargai.”
  4. “Kekuatan terbesar manusia bukan pada suaranya, tapi pada cara ia memilih untuk diam atau berbicara.”
  5. “Komunikasi damai adalah kunci untuk mengubah konflik menjadi kolaborasi.”
  6. “Saat dunia penuh kebisingan, jadilah suara yang membawa ketenangan.”
  7. “Empati adalah bahasa universal yang mampu melampaui segala perbedaan.”
  8. “Mulailah kedamaian dari percakapan kecil hari ini.”
  9. “Kata yang tulus adalah doa yang menyembuhkan jiwa.”

Sumber: rri.co.id