1 tahun disway

Mengenang Hari Lahir PETA 3 Oktober: Pasukan Sukarela yang Menjadi Cikal Bakal TNI

Mengenang Hari Lahir PETA 3 Oktober: Pasukan Sukarela yang Menjadi Cikal Bakal TNI

Ilustrasu Pasukan PETA--Wikipedia

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Setiap tanggal 3 Oktober, bangsa Indonesia memperingati sebuah momentum penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan. Yakni Hari Lahirnya Pembela Tanah Air (PETA).

Peristiwa ini berawal pada 3 Oktober 1943, ketika Panglima Tentara Jepang ke-16, Letnan Jenderal Kumakichi Harada, mengeluarkan maklumat Osamu Seirei No. 44.

Isi maklumat tersebut menetapkan pembentukan pasukan sukarela bernama Pembela Tanah Air (PETA). Atau dalam bahasa Jepang disebut Kyōdo Bōei Giyūgun.

Tujuan awal Jepang mendirikan PETA sebenarnya tidak lepas dari kepentingan militer mereka.

Saat itu, Jepang tengah menghadapi tekanan dari pasukan Sekutu yang mulai mendesak wilayah Asia Tenggara.

Untuk memperkuat pertahanan di Hindia Belanda, Jepang memanfaatkan pemuda-pemuda Indonesia sebagai kekuatan tambahan.

Mereka dilatih agar mampu menjaga wilayah strategis seperti Jawa, Bali, dan Sumatera.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Malang Raya Per 3 Oktober, Dominasi Cerah Berawan Selama Seharian

Bangkitkan Semangat Perjuangan

Namun, pembentukan PETA memiliki makna berbeda bagi bangsa Indonesia. Bagi rakyat yang sedang terjajah, PETA menjadi sarana membangkitkan semangat perjuangan.

Para pemuda Indonesia berusia 18 hingga 25 tahun direkrut dan diberi pelatihan militer melalui Bappen (Dinas Intel Tentara ke-16 Jepang).

Latihan pertama yang dimulai pada 15 Oktober 1943 diikuti oleh banyak pemuda terpelajar. Di balik tujuan Jepang, generasi muda Indonesia justru mendapatkan bekal keterampilan militer yang kelak sangat berguna dalam perjuangan kemerdekaan.

Salah satu peran penting PETA tercermin dalam peristiwa Rengasdengklok (16 Agustus 1945). Saat itu,  sejumlah pemuda mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan.

Tidak hanya itu, beberapa tahun sebelumnya, tepatnya 14 Februari 1945, terjadi Pemberontakan PETA di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi.

Pemberontakan ini merupakan bentuk penolakan keras terhadap perlakuan sewenang-wenang Jepang terhadap rakyat dan pasukan PETA sendiri.

Sumber: rri.co.id