Deretan Negara yang Merayakan Hari Kemerdekaan di Bulan Agustus, dari Asia, Afrika hingga Amerika Latin
Ilustrasi kemerdekaan--iStockphoto
Fenomena banyaknya negara yang merdeka di bulan Agustus erat kaitannya dengan perubahan geopolitik global.
Setelah perang usai, negara-negara kolonial seperti Inggris, Prancis, Belanda, dan Spanyol mengalami kemunduran signifikan.
Momentum ini dimanfaatkan bangsa-bangsa yang telah lama terjajah untuk menyuarakan hak menentukan nasib sendiri.
Dorongan moral datang dari Piagam Atlantik (Atlantic Charter) tahun 1941, yang ditandatangani Presiden AS Franklin D. Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill.
Dokumen tersebut menegaskan bahwa semua bangsa memiliki hak untuk memilih bentuk pemerintahan mereka sendiri, sebuah prinsip yang akhirnya memperkuat legitimasi gerakan kemerdekaan di berbagai wilayah.
Proses dekolonisasi pasca perang terbagi ke dalam dua tahap utama. Tahap pertama (1945–1955) lebih banyak melahirkan negara-negara merdeka di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Timur Dekat. Tahap kedua (1955 ke atas) mendominasi Afrika Utara dan Sub-Sahara.
Indonesia menjadi salah satu kisah paling menonjol dalam periode ini.
Setelah Jepang menyerah, para pemimpin nasionalis seperti Soekarno dan Mohammad Hatta memanfaatkan momentum untuk memproklamasikan kemerdekaan, sekaligus menolak kembalinya dominasi Belanda.
Langkah ini menandai lahirnya era baru yang menginspirasi banyak bangsa lain di Asia dan Afrika.
Dengan begitu banyak negara yang merdeka di bulan Agustus, bulan ini dapat dianggap sebagai bulan kebebasan dunia.
Ia bukan sekadar catatan sejarah, melainkan simbol semangat universal untuk lepas dari belenggu penjajahan dan menegakkan kedaulatan bangsa.
Sumber: goodstats
