1 tahun disway

31 Juli Hari Penjaga Hutan Sedunia, Pahlawan Dalam Senyap Penjaga Alam Terus Bernafas Hingga Hari Ini

31 Juli Hari Penjaga Hutan Sedunia, Pahlawan Dalam Senyap Penjaga Alam Terus Bernafas Hingga Hari Ini

Ilustrasi Hutan di Indonesia.--iStockphoto

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Hari Penjaga Hutan Sedunia diperingati di seluruh dunia pada tanggal 31 Juli untuk mengenang para Penjaga Hutan yang gugur atau terluka saat menjalankan tugas, serta merayakan jasa para Penjaga Hutan dalam melindungi kekayaan alam dan warisan budaya.

Hutan adalah rumah bagi pepohonan, satwa liar, dan ribuan ekosistem yang saling terhubung. Ia bukan sekadar hamparan hijau, tetapi “paru-paru bumi” yang menjaga keseimbangan hidup manusia.

Dari udara bersih, air segar, hingga sebagai destinasi wisata hutan memberi kehidupan. Namun, tangan-tangan manusia yang rakus sering kali menorehkan luka, menjadikan hutan rapuh dan berisiko hilang.

Sesuai Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, hutan didefinisikan sebagai suatu kesatuan ekosistem di lahan yang kaya akan sumber daya hayati, terutama pepohonan, yang saling berinteraksi dalam lingkungannya dan tidak dapat dipisahkan. Maka, menjaga hutan sama artinya menjaga kehidupan.

Penjaga Hutan: Pahlawan Senyap di Garis Depan

Di Indonesia, mereka dikenal sebagai Polisi Hutan (Polhut). Di negara lain, mereka disebut Ranger. Meski berbeda nama, perannya sama yakni berdiri di garis depan untuk menjaga kawasan lindung, melawan perusak hutan, dan memastikan keanekaragaman hayati tetap hidup.

Mereka sering kali menghadapi bahaya besar dari pembalakan liar, perburuan, hingga ancaman fisik.

Banyak di antaranya bahkan gugur dalam tugas. Namun, di balik kesunyian hutan, merekalah pahlawan yang tidak kenal lelah.

Setiap tanggal 31 Juli, dunia berhenti sejenak untuk memberi penghormatan. Hari Penjaga Hutan Sedunia menjadi momen refleksi bahwa tugas mereka bukan pekerjaan ringan, dan keberanian mereka adalah alasan alam masih bisa bernapas hingga hari ini.

Hari Penjaga Hutan Sedunia 2025: Konservasi Transformatif

Federasi Ranger Internasional (IRF) menegaskan, tahun 2025 mengusung tema “Penjaga Hutan, Memberdayakan Konservasi Transformatif.”

Tema ini selaras dengan agenda Kongres Konservasi Dunia (WCC) IUCN 2025 yang menggaungkan target global melindungi 30 persen bumi pada 2030 (30x30).

Dengan perpaduan antara kearifan lokal dan teknologi modern, para penjaga hutan kini tidak hanya bertugas menjaga alam, tetapi juga mengubah wajah konservasi menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.

Menurut data terbaru (Appleton dkk., 2022), terdapat sekitar 286.000 penjaga hutan di seluruh dunia.

Namun, untuk mencapai target global, jumlah ini harus meningkat drastis hingga 1,5 juta ranger dengan dukungan pelatihan, perlindungan, dan kondisi kerja yang lebih baik.

Ajakan untuk Kita Semua

Hari Penjaga Hutan Sedunia bukan hanya seremoni. Ia adalah ajakan nyata bahwa menjaga hutan tidak bisa dibebankan hanya pada para ranger.

Sumber: appleton dkk.