135 Tahun Wafatnya Vincent van Gogh: Mengenang Seniman Jenius yang Terluka oleh Duka dan Warna
Lukisan potrer diri Van Gogh, 1889--Museum Van Gogh, Amsterdam
7. Bunga Iris (Irises)

Dilukis sesaat sebelum wafatnya, --Museum Van Gogh, Amsterdam
Van Gogh menggambarkan bunga lili yang mengapung di kolam, menciptakan gambaran yang tenteram dan kontemplatif. Perpaduan warna-warna pastel dan sapuan kuas yang khas menunjukkan kemampuan sang seniman untuk menyampaikan keindahan dan ketenangan di tengah perjuangan pribadinya. Karya ini terinspirasi oleh taman rumah sakit jiwa di Saint-Rémy (Prancis), tempat sang seniman tinggal. "Lilies" adalah salah satu karya Van Gogh yang paling terkenal, dikenang karena gerakan bunganya, yang dihasilkan oleh garis-garis bergelombang, berliku, dan melengkung.
8. Teras Kafe di Malam Hari (The Cafe Terrace on the Place du Forum)

Teras Kafe di Malam Hari (1888).--Museum Van Gogh, Amsterdam
Karya kafe malam yang menggugah ini menunjukkan kepiawaian Van Gogh dalam bermain cahaya dan warna.Di tengah kegelapan, kafe yang semarak dan bernuansa ceria ini menghadirkan secercah kegembiraan. Penggambaran lingkungan yang detail menciptakan pengalaman visual yang unik dan emosional.
9. Potret Diri dengan Telinga dan Pipa yang Diperban

Lukisan Van Gogh dengan telinga dan pipi yang diperban, 1889.--Museum Van Gogh, Amsterdam
Karya ini diyakini menggambarkan Van Gogh setelah diserang oleh pelukis Paul Gauguin dengan pisau cukur setelah hubungannya yang buruk. Tak lama kemudian, ia memotong telinganya sendiri dan mengirimkannya kepada seniman lain. Versi yang umum diterima adalah bahwa Van Gogh memotong telinganya karena abses akibat kegilaan mental . Lukisan ini berada di Galeri Tate, London.
Perjuangan dengan Kesehatan Mental
Sayangnya, kejeniusan Vincent juga disertai dengan penderitaan mental yang mendalam. Ia diyakini mengidap gangguan bipolar dan depresi berat, serta beberapa episode psikosis.
Ia pernah secara tragis memotong telinga sendiri dalam salah satu episode gangguan mentalnya. Lukisan-lukisannya di masa-masa akhir hidupnya menjadi refleksi dari kegelisahan dan penderitaan batinnya.
Pada 29 Juli 1890, Vincent van Gogh meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada yang diyakini berasal dari percobaan bunuh diri.

Van Gogh sempat kehilangan pistol yang asalnya digunakan untuk menembak dadanya sendiri.--EPA
Ia wafat di usia 37 tahun, setelah dua hari menjalani perawatan tanpa harapan. Ia meninggalkan dunia dengan hanya menjual satu lukisan semasa hidupnya, namun warisannya kemudian menjulang sebagai tonggak penting dalam sejarah seni.
Sumber: bbc.com
