26 Mei Juga World Dracula Day, Berawal Dari Novel Yang Mengguncang Dunia Hingga Jadi Legenda!

Dracula Sebagai Simbol Kultural dan Budaya

Salah satu tafsir penting dalam studi sastra adalah bahwa Dracula merupakan representasi ketakutan bangsa Inggris terhadap imigran dan budaya asing. Pada akhir abad ke-19, Inggris menghadapi perubahan sosial dan politik yang cepat, termasuk pertumbuhan imigrasi dari wilayah Eropa Timur yang dipandang mengancam norma dan moral lokal. Count Dracula menjadi personifikasi dari "yang asing" yang masuk dan mengganggu tatanan masyarakat.

Simbolisme ini juga menyentuh isu-isu seksual. Dracula, dengan daya tarik dan kemampuan menggoda, merepresentasikan godaan seksual yang tabu dan menakutkan di era Victoria yang sangat konservatif. Hubungan antara Dracula dan para korban perempuannya sarat makna tersembunyi tentang hasrat, pengendalian, dan pelanggaran norma sosial yang akhirnya menciptakan ketegangan psikologis bagi pembaca.

Warisan Novel Dracula Hingga Pop Culture

Sejak diterbitkan, Dracula menjadi sumber inspirasi tanpa henti bagi berbagai adaptasi di media lain, terutama film. Film bisu Nosferatu (1922) menjadi salah satu adaptasi awal, meskipun tanpa izin resmi. Pada 1931, film Dracula yang dibintangi Bela Lugosi sukses besar dan menetapkan citra vampir aristokrat dengan jubah hitam dan aksen yang khas, yang masih dikenal luas hingga kini.

Tak hanya di layar lebar, Dracula menjadi ikon dalam buku komik, serial televisi, musik, dan bahkan video game.  Dracula bahkan juga hadir di serial kartun terkenal "Hotel Transylvannia". Karakter vampir modern hampir selalu merujuk pada gaya dan sifat yang diciptakan Bram Stoker, menjadikan Dracula sebagai fondasi utama genre horor vampir di seluruh dunia.

Mitos dan Legendanya di Transylvannia

Transylvania, wilayah pegunungan yang menjadi latar cerita, dikenal sebagai tanah legenda vampir. Meskipun Bram Stoker sendiri tidak pernah mengunjungi daerah tersebut, deskripsinya yang detail dan atmosferik membuat Transylvania jadi sinonim dunia horor. Wilayah ini memiliki banyak cerita rakyat tentang makhluk malam yang hidup abadi dan meminum darah, yang dikenal sebagai "strigoi" dalam budaya Rumania.

Keberadaan legenda tersebut membuat Transylvania menjadi tujuan wisata horor yang populer. Kastil Bran, sering disebut “Kastil Dracula”, meski tidak secara langsung terkait dengan novel, menjadi ikon wisata yang menarik pengunjung dari seluruh dunia untuk merasakan aura mistis dan sejarah vampir yang membalut wilayah ini.

Peringatan World Dracula Day mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengenang sosok Dracula sebagai vampir legendaris, tetapi juga untuk mengapresiasi nilai sastra, sejarah, dan budaya yang terkandung dalam novel tersebut.

Ini juga momen untuk merenungkan bagaimana cerita fiksi dapat mempengaruhi cara pandang kita terhadap dunia, ketakutan, dan diri sendiri.

Sumber: goodreads