Momen Hari Keanekaragaman Hayati, Saatnya Pikirkan Ruang Bangunan Juga untuk Kepentingan Makhluk Hidup Lain!
Biological Diversity Day 2025 Celebration-Glaff-
7. Bangun Jalur Hijau Terintegrasi antar Bangunan
Kehidupan satwa memerlukan konektivitas antar habitat untuk berpindah, bereproduksi, dan mencari makanan. Di lingkungan urban, jalur hijau terintegrasi—seperti koridor tanaman, jembatan vegetatif, atau pagar hidup—dapat menghubungkan taman, atap hijau, dan ruang terbuka lain. Ini memungkinkan spesies untuk bergerak bebas tanpa harus menyeberangi jalan yang berbahaya.
Desain jalur perlu memperhatikan kebutuhan spesies target, ketersediaan air, serta keamanan dari polusi dan lalu lintas. Kolaborasi lintas sektor antara arsitek, ahli ekologi, dan warga setempat penting untuk menjaga fungsi ekologis jangka panjang jalur ini.
8. Manfaatkan Air Hujan untuk Mendukung Ekosistem Mikro
Air hujan adalah sumber daya yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk keperluan domestik, tetapi juga untuk mendukung keberlangsungan ekosistem mikro di lingkungan bangunan. Dengan sistem pemanenan air hujan, air dapat disalurkan ke taman, kolam resapan, atau taman vertikal, sehingga tidak hanya mengurangi genangan tetapi juga menjaga kelembapan bagi flora dan fauna lokal.
Setiap bangunan sebaiknya dilengkapi tangki penampungan air hujan yang terhubung dengan sistem irigasi. Desain filter dan overflow harus mempertimbangkan partikel limbah dan kapasitas curah hujan ekstrem. Air hujan yang dimanfaatkan juga bisa diarahkan ke habitat mikro, seperti lubang pohon atau parit vegetatif, untuk mendukung spesies yang membutuhkan kelembapan konstan.
9. Libatkan Komunitas Lokal dalam Perancangan dan Pemeliharaan
Pelestarian biodiversitas melalui arsitektur tidak bisa lepas dari peran masyarakat. Melibatkan komunitas lokal dalam proses perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan ruang hijau serta habitat mikro akan memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab bersama. Pengetahuan lokal juga sering kali menyimpan kearifan ekologis yang berguna dalam desain berkelanjutan.
Hari Internasional Keanekaragaman Hayati mengingatkan kita bahwa menjaga keberagaman makhluk hidup adalah tanggung jawab bersama, termasuk dalam dunia arsitektur dan desain.
Dengan mengintegrasikan prinsip green building dan desain yang ramah, masyarakat dapat menciptakan ruang yang tidak hanya nyaman bagi manusia, tapi juga mendukung kelangsungan hidup flora dan fauna lokal.
Melalui langkah-langkah konkret yang sudah dibahas, manusia berperan penting dalam mewujudkan harmoni antara pembangunan dan pelestarian alam.
Karena pada akhirnya, keberlanjutan bukan hanya tentang manusia, tapi juga tentang bagaimana kita menjaga rumah bersama—Bumi—untuk generasi yang akan datang.
Sumber: journal of cleaner production elsevier
