1 tahun disway

Momen Hari Keanekaragaman Hayati, Saatnya Pikirkan Ruang Bangunan Juga untuk Kepentingan Makhluk Hidup Lain!

Momen Hari Keanekaragaman Hayati, Saatnya Pikirkan Ruang Bangunan Juga untuk Kepentingan Makhluk Hidup Lain!

Biological Diversity Day 2025 Celebration-Glaff-

Kolam resapan tidak hanya berfungsi sebagai pengelola air hujan, tetapi juga dapat menjadi ekosistem air mini yang mendukung keanekaragaman hayati. Dengan desain yang tepat, kolam ini dapat menjadi habitat bagi berbagai spesies, seperti katak, capung, dan mikroorganisme air, yang berperan penting dalam rantai makanan dan pengendalian hama alami. Kolam resapan juga berkontribusi pada pengisian air tanah dan pengurangan risiko banjir.

Sebuah studi dalam Landscape and Urban Planning Elsevier (2022) menunjukkan bahwa kolam resapan dengan vegetasi lokal mampu meningkatkan keragaman spesies akuatik hingga 60% dibandingkan kolam buatan biasa.

4. Desain Fasad Bangunan yang Mendukung Kehidupan Satwa

Fasad bangunan tidak hanya berfungsi estetika dan proteksi termal, tetapi juga bisa dirancang untuk mendukung keanekaragaman hayati. Elemen seperti kotak sarang burung, celah untuk kelelawar, serta rak atau lubang kecil untuk lebah dan serangga bermanfaat dapat diintegrasikan dalam struktur fasad. Strategi ini membantu menciptakan ruang hidup alternatif di tengah lingkungan yang semakin terfragmentasi.

Lokasi dan ukuran kotak sarang harus disesuaikan dengan jenis satwa target dan kondisi iklim lokal. Pemeliharaan berkala juga diperlukan untuk memastikan ruang-ruang ini tetap aman dan tidak berubah menjadi tempat berkembangbiaknya hama atau predator invasif.

5. Optimalkan Pencahayaan Kuning

Gambar : cahaya, Arsitektur, sinar matahari, bangunan, tua, pusat kota,  kegelapan, lampu jalan, kuning, penerangan, eksposur panjang, diterangi,  lichtspiel, kota Tua, rumah, rindu, suasana hati, bentuk, historis, lampu- lampu kota, malam foto, fotografi

Desain pencahayaan bangunan harus memperhitungkan dampaknya terhadap satwa, khususnya yang aktif di malam hari.

Studi dalam Conservation Biology Wiley (2020) menekankan bahwa cahaya spektrum kuning atau merah memiliki dampak minimal terhadap perilaku satwa nokturnal dibandingkan cahaya biru atau putih. Selain itu, sistem pencahayaan yang terarah dan dilengkapi sensor gerak terbukti mampu mengurangi gangguan ekologis hingga 60%.

Di malam hari, pencahayaan luar ruangan sebaiknya menggunakan lampu berintensitas rendah dengan pelindung cahaya (hooded fixtures).

6. Gunakan Sistem Ventilasi Alami untuk Kurangi Polusi Suara

Apa Itu Ventilasi Silang? Pahami Manfaatnya untuk Hunianmu! - Kumpulan Tips  Home & Living #1 di Indonesia | dekoruma.com ©

Selain polusi udara, polusi suara juga menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati di kawasan urban. Satwa seperti burung dan serangga sangat bergantung pada suara untuk berkomunikasi, kawin, dan mempertahankan wilayah. Sistem ventilasi alami dengan desain yang baik dapat mengurangi kebutuhan pendingin buatan dan meminimalkan kebisingan mesin.

Menurut penelitian dalam Science of the Total Environment Science Direct(2023), bangunan dengan ventilasi silang memiliki tingkat kebisingan dalam ruangan 40% lebih rendah dibandingkan yang menggunakan sistem HVAC.

Dinding atau vegetasi peredam suara juga bisa digunakan di bagian luar bangunan untuk menurunkan kebisingan. Penempatan ruang bising (seperti genset) sebaiknya dijauhkan dari area yang berfungsi sebagai habitat mikro bagi satwa.

Sumber: journal of cleaner production elsevier