1 tahun disway

1 Desember Hari Antartika: Mengingat Traktat Damai dan Kolaborasi Ilmiah Global

1 Desember Hari Antartika: Mengingat Traktat Damai dan Kolaborasi Ilmiah Global

Traktat Antarktika melindungi penelitian ilmiah dan keindahan alam Antarktika untuk generasi mendatang-Freepik-Freepik

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Setiap tanggal 1 Desember, dunia memperingati Hari Antartika (Antarctica Day), yang menandai penandatanganan Antarctic Treaty atau Traktat Antarktika pada 1 Desember 1959. Traktat ini ditandatangani oleh 12 negara yang saat itu aktif melakukan penelitian di Antarktika.

Termasuk yang tanda tangan adalah negara-negara dengan klaim wilayah dan kekuatan besar dunia. Dengan tujuan menjadikan benua es tersebut sebagai zona damai dan hanya diperuntukkan bagi kegiatan ilmiah.

Perjanjian ini mulai berlaku secara resmi pada 23 Juni 1961, setelah melalui proses ratifikasi oleh negara-negara penandatangan.

BACA JUGA:Ketika Keindahan Bertemu Konservasi: Pesona dan Kisah Kelangkaan Bunga Parrot’s Beak

Antarctic Treaty menetapkan beberapa prinsip penting. Benua Antarktika hanya boleh digunakan untuk tujuan damai, sementara segala aktivitas militer, uji coba senjata, dan instalasi militer dilarang. Negara-negara anggota bebas melakukan penelitian ilmiah dan berbagi hasilnya secara internasional, sehingga tercipta kolaborasi ilmiah global.

Selain itu, klaim teritorial yang ada dibekukan, sehingga tidak ada klaim baru atau perluasan klaim lama. Perlindungan lingkungan juga dijamin, termasuk larangan peledakan nuklir, pembuangan limbah radioaktif, dan aktivitas penambangan komersial di seluruh wilayah Antarktika.

BACA JUGA:“Tape Kit”, Inovasi UM untuk Dorong Industri Kreatif dan Wisata Budaya Desa Sentra Tape Banjarsari

Makna dari peringatan ini sangat besar bagi dunia modern. Traktat Antarktika menjadi contoh kerja sama internasional di tengah ketegangan global pada era Perang Dingin. Menunjukkan bahwa persaingan geopolitik dapat digantikan oleh kolaborasi ilmiah dan perdamaian.

Dengan menjaga Antarktika sebagai zona ilmiah dan pelestarian, perjanjian ini juga melindungi lingkungan yang rentan, termasuk es, ekosistem laut, dan satwa khas benua es.

Saat ini, lebih dari 50 negara telah bergabung, menjadikannya kolaborasi internasional terbesar yang menghormati sains, perdamaian, dan konservasi. Bagi umat manusia, Antarktika menjadi semacam warisan global—bukan milik satu negara, tetapi milik bersama untuk generasi sekarang dan mendatang, khususnya untuk penelitian, pendidikan, dan pemahaman terhadap planet ini.

BACA JUGA:QRIS Tap Berpeluang Jadi Sistem Pembayaran di Trans Jatim Malang dan Wisata Kayutangan Heritage

Antartica Day mengingatkan dunia bahwa meskipun bangsa berbeda, kepentingan berbeda, manusia tetap bisa menjaga kemanusiaan bersama melalui sains dan perdamaian. Terlebih dengan krisis iklim dan perubahan lingkungan global yang semakin nyata, status Antarktika sebagai kawasan terlindungi menjadi semakin relevan.

Kerja sama ilmiah di benua ini terus menghasilkan pengetahuan penting tentang iklim, geologi, dan ekosistem laut, yang bermanfaat untuk mitigasi perubahan iklim, memahami kenaikan permukaan laut, dan menjaga keberlanjutan bumi secara global.

BACA JUGA:Tren Padel Merebak di Kota Malang, Ini Daftar Tempat, Harga Sewa Lapangan, dan Biaya Outfitnya

Sumber: wikipedia