Hari Wayang Nasional 2024, Melestarikan Budaya yang Kini Jadi Warisan Dunia
Seorang Dalang yang sedang menggelar pertunjukan wayang--pinterest
Di Jawa, wayang kulit purwa dengan kisah Mahabharata dan Ramayana begitu populer. Namun, kekayaan budaya Indonesia melahirkan berbagai jenis wayang lainnya. Di Bali, wayang kulit dengan tokoh-tokoh pewayangan khas Bali menjadi daya tarik tersendiri. Di Sunda, wayang golek dengan bentuknya yang tiga dimensi memukau penonton.
Setiap daerah memiliki interpretasi dan nilai-nilai yang berbeda dalam pertunjukan wayang, namun satu hal yang pasti, wayang adalah perekat keberagaman budaya Indonesia.
Upaya Pelestarian Wayang Kulit
Hari Wayang Nasional menjadi momentum bagi kita untuk kembali merenungkan pentingnya melestarikan warisan budaya ini. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar wayang kulit tetap hidup di tengah arus modernisasi.
Mulai dari mengenalkan wayang kepada generasi muda melalui pendidikan formal dan non-formal, mendukung pertunjukan wayang, hingga memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan wayang secara lebih luas. Mari kita jadikan wayang sebagai bagian dari identitas bangsa yang terus relevan sepanjang masa.
Penetapan wayang sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO menjadi bukti nyata bahwa wayang bukan hanya milik Indonesia, tetapi juga merupakan harta karun kemanusiaan.
Di era modern, wayang terus bertransformasi untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Wayang tidak lagi hanya dipentaskan di panggung tradisional, namun juga telah merambah ke berbagai media modern seperti televisi, film, dan media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa wayang memiliki daya tarik yang universal dan mampu menembus lintas generasi. (*)
Sumber: google date