1 tahun disway

Magang Merdeka Juga Diganti Magang Berdampak, Ini Perbedaannya!

Magang Merdeka Juga Diganti Magang Berdampak, Ini Perbedaannya!

Ilustrasi mahasiswa magang dari Universitas Merdeka Malang--

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID --Perubahan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang  bertransformasi menjadi Diktisaintek (Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi) Berdampak membawa konsekuensi dalam pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa. Program Magang Merdeka dan Studi Independen (MSIB) yang sebelum ini dilaksanakan di bawah program MBKM, ikut berubah menjadi Magang Berdampak.

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Sekjen Kemendiktisaintek) Togar Mangihut Simatupang, pada program Magang Berdampak, industri akan sangat dilibatkan. Bahkan.pelibatannya hingga untuk merancang kurikulum magang.

"Kita kan nanti mau menarik swasta juga untuk ikutan. Sehingga kalau mereka 'chip-in' mau untuk berpartisipasi, mereka akan ikut merancang kurikulumnya," terang Togar ketika ditemui di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Jumat (2/5).

Pelibatan sektor industri ini, menurut Togar karena industri sendiri juga membutuhkan sumber daya yang memberikan dampak kepada perusahaannya."Dia (perusahaan) bayar orang-orang yang ikut (Magang Berdampak). Jadi dia yang ikut Magang tadi dikasih output-nya apa, outcome-nya apa.

Outcome-output-nya ini nanti diselaraskan dengan prodinya sendiri masing-masing. "Kimia misalkan, apa, farmasi apa," tambahnya..

Dengan demikian, lanjut dia  kurikulum magang yang disusun bersama ini diharapkan bisa melatih para mahasiswa magang menjadi SDM yang dibutuhkan ataupun menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi industri melalui mahasiswa magang tersebut.

BACA JUGA:Resmi! Kampus Merdeka Tamat, Gantinya Diktisaintek Berdampak

Perbedaan Jumlah SKS

Salah satu yang juga berbeda antara MSIB dan Magang Berdampak  adalah jumlah satuan kredit semester (SKS) yang bisa dikonversi dalam perkuliahan."Jadinya customized atau disesuaikan. Tapi harus sesuai dengan capaian pembelajaran program studinya."

"Itu (konversi SKS) fleksibel, tapi dia harus jelas. Kalau dulu, kan, kadang-kadang tidak punya relevansi (dengan prodi). (Sekarang, misalnya) Farmasi, harus berkaitan dengan produksi, distribusi, maupun packaging obat-obatan," tuturnya.

Selain itu, dengan lebih besarnya porsi industri pada gelaran Magang Berdampak, hal ini juga berpengaruh pada jumlah gaji atau insentif yang diberikan.

Sebagaimana diketahui, seluruh peserta program Magang Merdeka mendapatkan insentif dengan besaran yang sama."Itu, kan, variabilitas. Maksudnya, berarti akan berbeda-beda (gaji per perusahaan). Ada at cost, itu uang makan sama uang transport, ada juga dia ngasih penginapan, ada juga uang saku, macam-macam," paparnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto resmi meluncurkan Diktisaintek Berdampak sebagai kelanjutan dari Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) tepat pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2025.

Sumber: disway news network