Perusahaan Bisa Lakukan Cek BI Checking Pelamar Kerja Untuk Pertimbangan Rekrutmen Lho! Lihat Riwayat Pinjaman

Ilustrasi BI Checking-Intiland-
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Punya CV bagus, IPK cumlaude, skill mumpuni, tapi tetap gagal di tahap akhir wawancara kerja? Bisa jadi bukan karena kurang hebat. Tapi karena... BI Checking-bermasalah.
Yup, makin banyak perusahaan—terutama di industri keuangan, fintech, asuransi, bahkan startup teknologi—yang kini menyisipkan BI Checking sebagai tahap seleksi rekrutmen, walau bukan sebagai tahapan wajib tapi jadi pertimbangan penerimaan. Bahkan, sudah ada beberapa video TikTok cerita pelamar yang tertolak karena BI Checking yang jelek.
Apalagi untuk posisi yang pegang akses ke dana, data, atau pelanggan. Mereka tak hanya ingin karyawan yang pintar, tapi juga punya rekam jejak finansial yang sehat dan bisa dipercaya.
1. Kenapa Perusahaan Cek BI Checking? Karena Kredibilitasmu Dipertaruhkan
Di sektor keuangan, teknologi, dan asuransi, reputasi itu segalanya. Kalau melamar jadi analis bank, tim audit, manajer risiko, data engineer, bahkan customer service—perusahaan mau tahu: bisakah calon pekerja dipercaya soal uang?
BI Checking mencerminkan bagaimana pelamar mengelola utang dan tanggung jawab. Jika punya pinjaman macet, nunggak kartu kredit, atau cicilan yang tak lancar, perusahaan bisa menganggap berisiko—apalagi kalau posisimu berkaitan langsung dengan keuangan atau kepercayaan publik.
2. Bayar Pinjaman Tepat Waktu = Reputasi Profesional yang Baik
Jangan salah, bayar cicilan tepat waktu tidak hanya menyelamatkan dompet, tapi juga membangun citra profesional. Karena perusahaan percaya: orang yang mampu disiplin terhadap tagihan, akan disiplin juga terhadap deadline kerja.
Apalagi kalau melamar di startup fintech atau asuransi digital. Mereka umumnya punya sistem HR modern yang otomatis integrasi ke pengecekan SLIK OJK. Kalau terdapat telat bayar pinjaman berkali-kali, bisa-bisa langsung dicoret dari shortlist, tanpa sempat membuktikan diri.
3. Skor Kredit yang Baik Jadi Senjata Tambahan Saat Negosiasi Gaji
Skor kredit yang sehat bisa jadi nilai tambah saat bernegosiasi benefit atau posisi strategis.
Dengan skor kredit baik, pelamar menunjukkan bukan cuma kecerdasan, tapi juga pengendalian diri dan integritas personal. Itu nilai yang jarang bisa dilihat di CV atau portofolio. Maka dari itu, rawat reputasi keuangan seperti layaknya merawat LinkedIn.
4. Hindari Pinjaman Online Tak Terdaftar OJK
Banyak anak muda terjebak pinjaman online ilegal. Awalnya cuma Rp300 ribu, tapi akhirnya data pribadi bocor dan skor kredit rusak. Bahkan, walaupun sudah lunas, sistem BI Checking tetap mencatat jejaknya kalau berasal dari platform terdaftar.
Kalau melamar ke industri keuangan dan teknologi, semua itu akan terlihat. Mereka lebih sensitif pada detail. Maka pastikan setiap pinjaman yang diambil berasal dari platform legal, berizin OJK, dan terdata resmi agar tidak menimbulkan masalah jangka panjang.
Sumber: quora