Lagi Burnout? Ini 9 Cara Mengatasinya

Ilustrasi Burnout-alodokter-alodokter
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang terjadi karena stres berkepanjangan, terutama di tempat kerja atau saat menghadapi tekanan hidup yang berat. Gejala Burnout bisa berupa hilangnya semangat, sulit berkonsentrasi, merasa tidak produktif, hingga gangguan tidur. Jika tidak segera diatasi, Burnout dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental.
Berikut 9 cara efektif mengatasi burnout:
1. Istirahat yang Cukup
Tidur dan istirahat yang cukup adalah fondasi utama untuk memulihkan energi fisik dan mental. Saat mengalami burnout, tubuh dan otak perlu waktu untuk "recharge". Tidur minimal 7-8 jam per malam membantu memperbaiki suasana hati dan meningkatkan konsentrasi.
2. Olahraga Teratur
Olahraga bisa meningkatkan hormon endorfin yang memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres. Aktivitas seperti jalan santai, bersepeda, yoga, atau berenang bisa membantu meredakan ketegangan otot dan pikiran.
3. Menerapkan Microbreak
Microbreak adalah jeda singkat selama aktivitas atau jam kerja, misalnya 5-10 menit setiap satu jam. Gunakan waktu ini untuk melakukan peregangan ringan atau sekadar menghirup udara segar.
4. Menjaga Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah, protein tanpa lemak, dan air putih yang cukup sangat memengaruhi kestabilan mood dan energi. Hindari konsumsi berlebihan makanan cepat saji, kafein, dan gula yang bisa memicu kecemasan dan kelelahan berlebih.
5. Membuat Jadwal Kerja yang Teratur
Menata waktu kerja dan waktu pribadi secara teratur membantu kamu mengontrol beban tugas. Buatlah to-do list harian, batasi multitasking, dan tentukan prioritas.
6. Menolak Pekerjaan di Luar Tanggung Jawab
Burnout sering terjadi karena merasa harus "menyenangkan semua orang". Katakan “tidak” secara tegas terhadap permintaan atau pekerjaan yang bukan tanggung jawabmu. Fokuslah pada prioritas dan kemampuan diri sendiri.
7. Menjaga Keseimbangan Hidup dan Kerja
Burnout seringkali timbul karena tidak ada batas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Cobalah untuk menentukan jam kerja yang jelas, tidak membawa pekerjaan ke rumah (jika bisa), serta menyisihkan waktu untuk hobi, keluarga, dan diri sendiri.
8. Membangun Hubungan Sosial yang Positif
Lingkungan sosial yang suportif bisa menjadi penopang emosional yang kuat. Curhat kepada teman, menghabiskan waktu bersama orang yang kamu percaya, atau bahkan sekadar mengobrol ringan dapat membantu mengurangi beban pikiran.
9. Melakukan Aktivitas Relaksasi
Meditasi, pernapasan dalam, journaling, mendengarkan musik, atau berendam air hangat adalah beberapa bentuk aktivitas relaksasi yang bisa membantu menenangkan pikiran. Praktik ini membantu tubuh keluar dari mode “fight or flight” dan masuk ke mode “rest and digest”.
Burnout bukan sesuatu yang bisa diabaikan. Jika kamu merasa terus-menerus lelah, stres, dan kehilangan semangat, jangan ragu untuk mengambil jeda. Mulailah dari langkah-langkah kecil seperti mengatur pola tidur, makan sehat, dan menjadwalkan waktu untuk diri sendiri. Dan jika gejala burnout sudah mengganggu keseharianmu secara serius, segera konsultasikan dengan psikolog atau profesional kesehatan mental
Sumber: halodoc