Microsoft Dilaporkan Kembangkan AI Sendiri, Bisa jadi Game Changer dalam Industri AI

Microsoft Dilaporkan Kembangkan AI Sendiri, Bisa jadi Game Changer dalam Industri AI

-pinterest-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Microsoft dilaporkan kini tengah mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) internal bernama MAI yang diklaim mampu menyaingi teknologi OpenAI. Langkah ini menunjukkan perubahan strategi besar perusahaan, yang sebelumnya sangat bergantung pada OpenAI dalam produk-produk berbasis AI seperti Microsoft 365 Copilot.

Keputusan yang mulai dieksekusi pada awal pekan ini tersebut,  bertepatan dengan upaya Microsoft untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi eksternal dan membangun fondasi AI yang lebih mandiri. Jika berhasil, MAI tidak hanya akan menggantikan peran OpenAI di ekosistem Microsoft, tetapi juga membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan dalam industri AI global.

Apa saja fakta-fakta terkait rencana Microsoft mengembangkan MAI? Berikut sembilan fakta di antaranya. 

1. Microsoft Mulai Mengurangi Ketergantungan pada OpenAI

Selama ini, Microsoft dikenal sebagai mitra strategis OpenAI semenjak 2019, dengan investasi miliaran dolar dalam pengembangan model seperti GPT-4. Teknologi OpenAI telah menjadi fondasi dari berbagai produk Microsoft, terutama dalam fitur AI seperti Copilot di Microsoft 365.

Namun, kini Microsoft mulai mengubah arah. Dengan mengembangkan model AI internalnya sendiri, perusahaan ini ingin memiliki kendali lebih besar atas teknologi yang mereka gunakan. Selain itu, langkah ini juga bisa mengurangi biaya operasional yang harus dibayarkan Microsoft untuk menggunakan model dari OpenAI.

Jika MAI terbukti mampu menyaingi GPT-4 atau bahkan melampauinya, maka Microsoft berpotensi untuk sepenuhnya beralih ke teknologi internal mereka sendiri. Ini bisa menjadi pukulan besar bagi OpenAI, yang selama ini mengandalkan Microsoft sebagai salah satu mitra dan pelanggan utamanya.

2. MAI: Model AI Internal Microsoft dengan Kemampuan Reasoning Canggih

MAI dikembangkan dengan teknologi chain-of-thought reasoning, yang memungkinkan model AI untuk menyelesaikan masalah secara bertahap, bukan hanya memberikan jawaban langsung berdasarkan pola data.

Dengan reasoning yang lebih canggih, MAI diharapkan bisa lebih baik dalam menganalisis situasi kompleks, seperti pengambilan keputusan bisnis atau pemrosesan data besar. Kemampuan ini menjadikannya pesaing serius bagi model reasoning dari OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic.

Jika MAI berhasil dikembangkan dengan baik, Microsoft tidak hanya akan memiliki AI yang lebih cerdas untuk produk mereka, tetapi juga dapat menjualnya kepada perusahaan lain yang membutuhkan model AI berkinerja tinggi.

3. MAI Sudah Diuji di Copilot, Bisa Gantikan GPT-4?

Microsoft telah mulai menguji MAI dalam sistem Copilot, menggantikan model dari OpenAI dalam beberapa skenario penggunaan. Copilot adalah fitur AI yang telah diintegrasikan ke dalam Microsoft 365 untuk membantu pengguna dengan tugas-tugas produktivitas.

 Selain itu, integrasi MAI ke Copilot juga menunjukkan bahwa Microsoft tidak hanya ingin menjadi pengguna teknologi AI, tetapi juga ingin menjadi pemimpin dalam inovasi AI global.

Sumber: the reuters