Belajar Tetap On Fire Meski Puasa? Bisa Banget!

-freepik pinterest-
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Bulan Ramadan bukan alasan untuk bermalas-malasan belajar. Justru, ini bisa jadi momen untuk melatih diri biar lebih fokus dan disiplin. Tapi, belajar sambil menahan lapar dan haus adalah tantangan sendiri. Apalagi kalau mata sudah mulai ngantuk di siang bolong dan badan terasa lemas. Rasanya buku di depan mata menjadi seperti bantal empuk yang siap mengajak tidur.
Tapi, bukan berarti tidak ada solusi! Dengan strategi yang tepat, kita tetap bisa produktif dan semangat belajar selama puasa.
Mulai dari pola makan yang benar, cara mengatur jadwal belajar, sampai menjaga mood agar tidak gampang turun semangat. Ramadan bisa menjadi ajang untuk melatih manajemen waktu dan energi, apalagi kalau kamu punya target akademik yang harus dikejar.
Mari simak 9 tips berikut agar belajar tetap on fire meski sedang puasa!
1. Sahur Itu Kunci, Jangan Skip!
Sahur bukan hanya soal mengisi perut, tapi juga menjaga energi untuk seharian. Kalau asal makan atau malah skip sahur, siap-siap merasa lemas dan tidak fokus saat belajar. Makanya, penting banget pilih makanan yang bisa membuat kenyang lebih lama.
Makanan tinggi protein seperti telur, ayam, dan tahu bisa bantu mempertahankan energi lebih lama. Ditambah dengan serat dari sayur dan buah, pencernaan jadi lebih lancar. Jangan lupa juga minum air putih yang cukup. Dehidrasi bisa membuat otak sulit berkonsentrasi, dan efeknya, belajar jadi tidak maksimal. Hindari makanan yang terlalu manis atau terlalu berminyak saat sahur, karena bisa membuat tubuh cepat lelah dan ngantuk lebih cepat.
Selain itu, jangan buru-buru tidur kembali setelah sahur. Biasakan untuk aktivitas ringan dulu, seperti membaca buku atau berjalan sebentar di sekitar rumah. Ini bisa membantu tubuh beradaptasi dan mencegah rasa kantuk yang berlebihan. Kalau kamu tipe orang yang suka tidur lagi setelah sahur, coba atur alarm untuk bangun lebih awal agar tubuh punya waktu buat mencerna makanan dengan baik.
2. Atur Waktu Belajar dengan Cerdas
Belajar di jam-jam kritis bisa menjadi bumerang kalau tidak pintar atur strategi. Pagi hari setelah sahur dan Subuh adalah waktu terbaik untuk belajar. Otak masih fresh dan tubuh belum terlalu lelah. Bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas yang butuh konsentrasi tinggi, seperti baca materi terlebih dahulu atau latihan soal.
Kalau siang hari mulai lemas, jangan paksakan belajar berat. Coba geser ke waktu menjelang berbuka atau setelah Tarawih. Banyak orang justru lebih produktif di malam hari saat energi sudah kembali. Yang penting, tetap konsisten dan sesuaikan dengan ritme tubuh masing-masing.
Agar lebih efektif, buatlah jadwal belajar harian selama Ramadan. Misalnya, 1-2 jam di pagi hari untuk materi yang sulit, 1 jam di sore hari untuk revisi ringan, dan 1-2 jam setelah Tarawih untuk latihan soal. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menjaga semangat akademikmu dalam belajar tanpa mengorbankan energi secara berlebihan.
3. Cari Tempat Belajar yang Nyaman
Lingkungan yang nyaman sangat bisa memberikan efek ke semangat belajar. Kalau belajar di kamar malah membuat ngantuk, coba pindah ke ruang tamu atau teras rumah yang lebih terang dan sejuk. Kalau memungkinkan, belajar di perpustakaan yang tenang juga bisa jadi pilihan.
Pastikan tempat belajar punya pencahayaan yang cukup agar mata tidak cepat lelah. Selain itu, jauhkan gangguan seperti TV atau notifikasi HP. Kalau perlu, pakailah musik instrumental atau white noise agar lebih fokus.
Sesuaikan juga posisi duduk saat belajar. Duduk terlalu lama dalam posisi yang kurang nyaman bisa membuat cepat lelah. Sesekali berdiri, berjalan, atau stretching ringan bisa membantu sirkulasi darah dan menjaga konsentrasi tetap maksimal.
4. Jangan Lupa Power Nap
Puasa sering membuat tubuh cepat lelah, terutama kalau kurang tidur di malam hari. Nah, power nap bisa jadi solusi untuk mendapatkan kembali energi. Tidur siang sebentar, sekitar 10–20 menit, bisa membuat tubuh lebih segar dan otak lebih siap untuk belajar lagi.
Sumber: university of toronto