Pemerintah Kabupaten Malang Siapkan Program Persalinan Gratis dan Sekolah Unggulan

Pemerintah Kabupaten Malang Siapkan Program Persalinan Gratis dan Sekolah Unggulan

SMA Taruna di Pagak, salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Malang--kodim 0818

KEPANJEN,DISWAYMALANG.ID-- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, mengumumkan beberapa program persalinan gratis, sekolah unggulan, dan renovasi sekolah yang rusak. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Malang, HM. Sanusi, dalam pidato penyampaian visi-misi pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Malang, Senin (3/3) sore.

Salah satu program utama yang diperkenalkan adalah program persalinan gratis yang akan dimulai pada minggu depan. Program ini akan dilaksanakan di puskesmas dan tiga rumah sakit umum milik Pemkab Malang. 

Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan ini, cukup dengan menunjukkan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari desa atau kecamatan jika belum terdaftar dalam program BPJS Kesehatan.

"Untuk biaya melahirkan itu gratis bagi yang punya BPJS dan warga miskin. Yang warga miskin ini dibuktikan dengan SKTM dari desa dan kecamatan," ujar Sanusi.

Program persalinan gratis ini sepenuhnya didanai oleh anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang, meskipun besaran anggaran tersebut masih dalam tahap pembahasan oleh pemerintah daerah.

Sekolah Unggulan dan Renovasi Fasilitas Sekolah Rusak

Selain persalinan gratis, Pemkab Malang juga sedang mempersiapkan pembentukan sekolah unggulan di Kabupaten Malang. Di tahun ajaran baru, Pemkab Malang menargetkan akan ada 17 SMP unggulan dan satu SD unggulan di setiap kecamatan. 

“Untuk SMP, target utama nilai rata-ratanya 9 dan juga bisa 5 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Jepang, dan bahasa Cina atau Mandarin,” jelas Sanusi.

https://malang.disway.id/readepaper/10/bupati-wakil-bupati-malang

Pemkab Malang juga berencana untuk melakukan renovasi fasilitas sekolah yang rusak agar kualitas pendidikan tetap terjaga. Renovasi ini akan diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang fasilitasnya sudah tidak layak pakai dan akan dilaksanakan melalui Dinas Cipta Karya.

“Itu kita akan utamakan, jadi sekolah-sekolah yang rusak kita akan benahi tahun ini, dan kita alihkan pelaksanaannya ke Cipta Karya, supaya tidak mengganggu kualitas pendidikan di sekolah,” tambahnya.

Sanusi juga menegaskan bahwa hasil efisiensi anggaran yang telah dilakukan oleh Pemkab Malang tidak akan dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program tersebut, menurutnya, akan dibiayai oleh pemerintah pusat. (*)

Sumber: