Rakornas Muhammadiyah Bahas Strategi Penguatan Ekosistem Ekonomi Umat

--Humas UMM
TLOGOMAS, DISWAYMALANG.ID-- Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang ekonomi menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Rabu (26/2).
Melalui Rakornas ini, Muhammadiyah berupaya membangun ekosistem ekonomi yang lebih kokoh dan kompetitif, guna mendorong kemandirian serta daya saing usaha di lingkungan persyarikatan.
Rakornas ini menjadi langkah penting bagi Muhammadiyah dalam mengokohkan peranannya di sektor ekonomi, seiring dengan komitmennya untuk mendorong kesejahteraan umat melalui penguatan ekosistem usaha yang berkelanjutan.
Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Umum PP Muhammadiyah, menekankan bahwa kemajuan dan stabilitas bangsa sangat bergantung pada sektor ekonomi. Oleh karena itu, Muhammadiyah sejak lama menjadikan penguatan ekonomi sebagai salah satu pilar utama dalam pergerakannya.
"Sejak 2015, Muhammadiyah telah berupaya keras memajukan ekonomi umat dengan mengubah cara pandang masyarakat terhadap Islam. Islam harus menjadi nilai yang positif, konstruktif, produktif, dan progresif dalam kehidupan ekonomi. Jika ingin maju di bidang ekonomi, maka kita harus berani melangkah dan melakukan perubahan," tuturnya.
Lebih lanjut lagi, Haedar menekankan bahwa ekonomi, sebagai salah satu dari tujuh elemen kebudayaan, berperan penting dalam membangun peradaban yang maju. Oleh karena itu, Muhammadiyah perlu memperkuat sistem ekonominya dan berani mengambil langkah strategis demi meningkatkan kesejahteraan umat.
Ia juga menegaskan bahwa pengelolaan ekonomi harus didasarkan pada semangat kapitalisme yang berlandaskan nilai-nilai Islam, guna menciptakan kemandirian serta mewujudkan keadilan sosial.
Muhammadiyah pun terus berkomitmen mengembangkan amal usahanya, tidak hanya untuk meraih profit, tetapi juga untuk memberikan dampak positif yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat.
“Muhammadiyah terus mengambil peran lebih besar dalam membentuk ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. Dengan pendekatan sistemik dan strategis, Muhammadiyah dapat menjadi kekuatan utama dalam membangun kemandirian ekonomi umat. Oleh karena itu, seluruh elemen Muhammadiyah, termasuk amal usaha, perguruan tinggi, dan komunitas ekonomi syariah, harus terus berinovasi dan bekerja sama,” tegasnya.
Turut hadir Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Imam Hartono, yang mewakili Gubernur Bank Indonesia.
Ia menyoroti peran penting Bank Indonesia dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Ia juga menekankan bahwa pengelolaan amal usaha Muhammadiyah, khususnya di sektor kesehatan dan pendidikan, harus dioptimalkan sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis nilai-nilai syariah.
"Bank Indonesia telah menjadi mitra utama Muhammadiyah dalam mendorong ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Sejak 2017 hingga 2024, kami telah berkolaborasi dalam pemberdayaan 363 pesantren di seluruh Indonesia, sektor perikanan, modernisasi, serta komunitas perempuan. Ini menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memperkuat ekonomi umat," ujarnya.
Hal tak jauh berbeda disampaikan Rektor UMM Prof. Nazaruddin Malik, S.E., M.Si. Ia menyampaikan harapannya agar Rakornas menjadi wadah untuk berpikir besar sekaligus membumi.
Dengan adanya acara ini semakin memperkuat komitmen Muhammadiyah dalam mendorong kemajuan ekonomi umat yang berlandaskan keadilan dan kesejahteraan. Kolaborasi dengan Bank Indonesia menjadi strategi kunci dalam memperluas ekosistem ekonomi syariah dan meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional.
Sumber: