Konten Kreator Gilang Herlambang Merespon Somasi dari UWG Malang, Akui Kesalahan dan Minta Maaf

Konten kreator Gilang Herlambang (tengah,kanan) saat menghadiri mediasi perihal somasi dari UWG Malang di kantor Dr Solehoddin, SH. MH di jalan Alumiunium 6A Kota Malang, Jumat (21/2).-M. Wahyu Ibrahim-uwg malang
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Konten kreator Gilang Herlambang akhirnya memenuhi panggilan mediasi terkait unggahan videonya yang menyinggung Universitas Widyagama (UWG) Malang. Mediasi ini berlangsung di Kantor Advokat Dr. Solehoddin, SH.,MH., & Associates di Kota Malang pada Jumat (21/2) pagi.
Langkah mediasi ini merupakan tindak lanjut dari somasi terbuka yang dilayangkan UWG Malang melalui kuasa hukumnya, Dr. Solehoddin.
Dalam kesempatan tersebut, Terkait unggahan yang menyebut UWG “Kampus Kecil," Gilang mengklarifikasi bahwa pernyataannya hanya didasarkan pada pencarian informasi di Google, tanpa riset mendalam.
“Saya tidak menemukan informasi mengenai luas UWG Malang di Google, sehingga saya beranggapan bahwa kampus ini lebih kecil dibandingkan perguruan tinggi lain yang memiliki luas hingga ratusan hektare.” ujarnya.
Terkait istilah "Urban Legend", Gilang mengungkapkan bahwa hal itu berasal dari perbincangannya dengan sejumlah alumni UWG Malang. Menurutnya, kampus tersebut dulu memiliki banyak mahasiswa, namun karena keterbatasan data terbaru di PDDIKTI, ia tidak memiliki informasi valid mengenai kondisi UWG Malang saat ini.
"Sebagai komedian, saya berniat membuat sebuah lelucon tanpa maksud untuk merendahkan, tetapi saya sadar bahwa hal ini ternyata menimbulkan kegaduhan," ujarnya.
Dalam mediasi tersebut, Gilang juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh sivitas akademika, alumni, dan pihak kampus atas unggahannya yang menimbulkan kontroversi.
“Maaf,” kata Gilang sambil tersenyum.
“Mungkin yang namanya berkomedi kita tidak bisa menyenangkan semua khalayak. Jadi untuk kedepannya saya akan lebih berhati-hati lagi.” tegasnya.
Ke depan, Gilang berjanji akan lebih selektif dalam memilih topik kontennya agar tidak menimbulkan polemik atau dampak hukum.
Kepala Humas UWG Malang, M. Ramadhana Alfaris, menegaskan bahwa institusi pendidikan harus dihormati.
"Universitas berperan penting dalam membentuk generasi yang sukses. Oleh karena itu, para konten kreator harus berhati-hati dalam menyebut atau menyinggung institusi pendidikan," tegasnya.
Kuasa hukum UWG Malang, Dr. Solehoddin, menambahkan “kebebasan berpendapat harus tetap berlandaskan norma dan etika. tindakan yang merugikan institusi pendidikan dapat memiliki konsekuensi hukum.”
Sumber: uwg malang