Latihan Perdana Senam Kebaya Berkeris di MCC Sudah Beri Tanda-Tanda Pertunjukkan Bakal Meriah
![Latihan Perdana Senam Kebaya Berkeris di MCC Sudah Beri Tanda-Tanda Pertunjukkan Bakal Meriah](https://malang.disway.id/upload/26deaa3269456a8eb44142145127cfd7.jpg)
Latihan Perdana Senam Kebaya Berkeris di Malang Creative Center-Agung Budi Prasetyo-Agung Budi Prasetyo/disway.id
BLIMBING, DISWAYMALANG.ID – Latihan perdana pagelaran unik Senam Kebaya Berkeris pada Kamis (13/2) sudah menunjukkan beberapa hal menarik. Ibu-Ibu dengan mengenakan Kebaya lengkap dengan kain jaritnya, bergerak lincah dengan gerakan senam dan tangan seolah memegang keris.
Meski baru latihan, sekitar 60 ibu-ibu itu juga mengenakan dress code. Yakni, kebaya bernuansa pink dan ungu sebagai bentuk perayaan Hari Kasih Sayang yang jatuh pada 14 Februari. Suasana Valentine juga ditunjukkan dengan tukar kado usai latihan.
Lantai 3 Gedung Malang Creative Center (MCC), Blimbing yang digunakan latihan itu pun meriah dan heboh. Apalagi saat latihan itu, juga hadir sosok yang menarik perhatian. Yakni, Hanik Andriani, istri Wali Kota Malang terpilih, Wahyu Hidayat.
BACA JUGA:Senam Kebaya Berkeris Bikin Penasaran, Ini Olahraga, Unjuk Busana apa Budaya?
Istri Wali Kota Kota Malang Terpilih Hadiri Latihan Perdana Senam Kebaya Berkeris-Istimewa-
Hampir Tiga Jam
Dalam latihan perdana yang berlangsung mulai pukul 09.30-12.00 WIB itu, peserta melakikan senam diiringi lagu “Mutiara Nusantara,” yang merupakan perpaduan berbagai musik tradisional Indonesia. Gerakan keseluruhan senam ini selama kurang lebih 10 menit, yang terbagi menjadi pembukaan penutupan selama tiga menit dan gerakan inti selama tujuh menit.
Pada latihan perdana ini, diajarkan tiga menit dari gerakan inti senam dan peserta masih menggunakan tangan kosong, tetapi tetap melakukan gerakan dengan posisi seolah-olah sedang memegang keris. Untuk latihan berikutnya, peserta diwajibkan membawa tongkat sepanjang 30 cm sebagai pengganti keris sebelum nantinya benar-benar menggunakan keris asli.
“Kami mulai dengan tangan kosong terlebih dahulu agar peserta memahami gerakannya. Latihan selanjutnya mereka akan menggunakan tongkat sepanjang 30 cm untuk membiasakan diri,” jelas Hj. Rossa S. Romlah, Ketua Senam Kebaya Indonesia (SKI).
Bunda Rossa --spaab Hj. Rossa S. Romlah menegaskan lagi bahwa olahraga tidak harus terbatas pada pakaian fleksibel seperti yang lazim digunakan saat ini. Menurut dia budaya nenek moyang yang terbiasa beraktivitas dengan kebaya dan jarik seharusnya bisa dinormalisasi kembali di era modern.
“Sejak dahulu, nenek moyang kita sudah beraktivitas dengan kebaya dan jarik. Tidak ada salahnya jika kita mulai membiasakan kembali tradisi ini,” ujar Bunda Rossa.
Latihan Perdana Senam Kebaya Berkeris di Malang Creative Center-Istimewa-
Dengan konsep yang unik dan penuh makna, Senam Kebaya Berkeris diharapkan dapat menjadi tren baru yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga melestarikan budaya Indonesia di tengah perkembangan zaman. (*)
Sumber: