‘Jembatan Putar’ di Stasiun Bangil Dioperasikan Lagi untuk Tingkatkan Keselamatan KA Dari dan Menuju Malang
![‘Jembatan Putar’ di Stasiun Bangil Dioperasikan Lagi untuk Tingkatkan Keselamatan KA Dari dan Menuju Malang](https://malang.disway.id/upload/d205f28d4b06e108872ad03ea0bc634c.jpeg)
Pengoperasian kembali ‘Jembatan Putar’ di Stasiun Bangil pada Jumat (7/2)-Istimewa-
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Sebagai langkah konkret dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi perjalanan kereta api (KA), PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 (Daop 8) Surabaya kembali mengoperasikan "Jembatan Putar" di Stasiun Bangil.
Pengoperasian fasilitas ini ditandai dengan penyelenggaraan doa bersama pada Jumat (7/2), sebagai simbol harapan agar seluruh operasional berjalan dengan lancar dan aman.
Peran Strategis "Jembatan Putar" dalam Efisiensi Operasional
Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, mengungkapkan bahwa "Jembatan Putar" ini sebenarnya telah ada sebelumnya. Tetapi tidak digunakan lantaran belum memenuhi standar keselamatan yang berlaku.
Setelah dilakukan perbaikan dengan menyesuaikan spesifikasi teknis terkini, fasilitas ini kini siap untuk kembali dioperasikan.
"Tentu dengan beroperasinya 'Jembatan Putar' ini, akan memberikan efisiensi bagi ketersediaan sarana yang ada serta mampu meningkatkan keselamatan bagi perjalanan KA," jelasnya.
Teknologi dan Mekanisme Pemutaran Lokomotif
Lebih lanjut, Wisnu menjelaskan bahwa fungsi utama "Jembatan Putar" ini adalah untuk memutar lokomotif yang memiliki kabin dengan salah satu sisi lebih panjang.
Jika lokomotif tersebut akan melakukan perjalanan berbalik arah, maka diperlukan pemutaran agar kabin masinis tetap menghadap ke ujung pendek guna meningkatkan keamanan perjalanan. Sebelumnya, lokomotif jenis ini tidak dioperasikan karena pertimbangan keselamatan.
"Lokomotif tersebut berjenis CC 201 dan CC 203, dengan berat teknis sekitar 90 ton. Jembatan Putar ini dapat melakukan manuver lokomotif dengan berat maksimal 100 ton," paparnya.
Proses pemutaran lokomotif dilakukan dengan menjalankannya ke atas "Jembatan Putar", kemudian empat hingga enam petugas akan menggerakkan tuas di ujung jembatan hingga lokomotif berbalik arah sesuai kebutuhan operasional.
Teknis memutar lokomotif yang dilakukan petugas dengan mendorong tuas pada ujung jembatan hingga berbalik arah-Istimewa-
Pengoperasian kembali "Jembatan Putar" ini akan digunakan untuk beberapa kereta api, yaitu:
1. KA Tawangalun dengan rute Malang Kotalama - Ketapang;
Sumber: