Menperin Yakin Pendidikan Vokasi Bisa Jadikan SDM Kita Lebih Moncer

Menperin Yakin Pendidikan Vokasi Bisa Jadikan SDM Kita Lebih Moncer

Salah satu kegiatan praktik di Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang yang bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha di Jepang--

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID--Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku punya andalan untuk mengatasi masalah kompetensi dan daya saing sumber daya manusia (SDM), Yakni lewat pendidikan dan pelatihan vokasi.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi. “Ini juga untuk mendukung terciptanya peningkatan produktivitas nasional sekaligus,” ucap Menperin Agus di Jakarta, Kamis (23/1).

Menurut Menperin Agus, saat ini Kemenperin memiliki 13 Pendidikan Tinggi Vokasi, 9 Sekolah Menengah Kejuruan, dan 7 Balai Diklat Industri. Keseluruhan lembaga itu berperan aktif dalam penyediaan dan pengembangan SDM industri yang kompeten dan berdaya saing global.

Kerjasama dengan Jepang

Dalam menjalankan program pendidikan dan pelatihan vokasi itu, Kemenperin juga menjalin kerja sama yang strategis dengan berbagai pihak terkait. Salah satu kolaborasi internasional yang telah diselenggarakan adalah Program Peningkatan Produktivitas SDM Industri dari hasil kerja sama antara Kemenperin RI dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang.

“Kolaborasi ini direalisasikan oleh BPSDMI Kemenperin RI bersama The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang,” jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin  Masrokhan.

BACA JUGA:16 Peserta TC Vokasi UMM Dapat Sertifikat dari Perusahaan Jepang, Langsung Diterima Bekerja di Sana

Menurut Masrokhan, kolaborasi ini direalisasikan oleh BPSDMI Kemenperin RI bersama The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang.Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dari hasil kerja sama kedua pihak.

Antara lain Pelatihan Guru Produktif Bidang Elektronika dan Pemesinan, Pelatihan 5S/Kaizen untuk guru-guru SMK, Program Pelatihan Infrastruktur Pengembangan SDM Industri Manufaktur Indonesia (ENIV) di Jepang. Serta Pelatihan Lean Manufacturing for Making Indonesia 4.0 (LEMMI 4.0).

Masrokhan berharap, program kerja sama ini bisa terus berkelanjutan. Sebab, dapat juga menopang kinerja sektor industri kecil dan menengah (IKM). (*)

Sumber: disway news network