Bahaya Skincare Bermerkuri, Kenali Ciri-Ciri dan Jangan Dibeli!
ilustrasi orang menggunakan skincare bermerkuri--freepik.com
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Maraknya kasus temuan skincare bermerkuri, mencederai perkembangan industri kosmetik di Indonesia yang terus signifikan dan menjadi salah satu sektor unggulan dalam perekonomian nasional.
Saat sektor industri kosmetik dalam negeri berhasil menembus pasar internasional dengan nilai ekspor mencapai USD 770,8 juta atau lebih dari Rp12 triliun, malah muncul peringatan serius terkait penggunaan bahan berbahaya dalam produk skincare, khususnya merkuri.
Merkuri, yang dikenal juga sebagai air raksa, merupakan logam berat yang sering terdapat di lingkungan alami seperti tanah dan air. Dalam industri kecantikan, merkuri digunakan untuk memutihkan kulit dengan menghambat produksi melanin, pigmen yang memberikan warna kulit. Hal ini menghasilkan efek pencerahan instan pada kulit.
Menurut informasi dari Siloam Hospitals, efek skincare bermerkuri tidak hanya merusak kulit dengan menyebabkan ruam dan bintik-bintik seperti jerawat, tetapi juga menimbulkan iritasi, perubahan warna kulit menjadi keabu-abuan, serta penipisan lapisan kulit. Efek samping ini dapat diperparah dengan iritasi kulit yang lebih serius, kemerahan, dan pembentukan jaringan parut.
Lebih lanjut, seperti yang dilaporkan oleh Alodokter, paparan merkuri juga berpotensi merusak fungsi organ tubuh seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan sistem kekebalan tubuh. Merkuri dikategorikan sebagai zat karsinogenik yang dapat memicu kanker, termasuk meningkatkan risiko kanker kulit.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produk kosmetik yang ditemukan mengandung bahan berbahaya, ada yang produksi dalam negeri, ada juga yang produk impor.
BACA JUGA:Awas! BPOM Temukan 55 Produk Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya, 14 Produk Impor
Ciri-ciri Produk Mengandung Merkuri
Agar lebih berhati-hati dan terhindar dari bahaya skincare merkuri. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan panduan untuk mengenali ciri-ciri kosmetik berbahaya. Yakni, sebagai berikut:
2. 1. Tidak Mencantumkan Izin Edar
Produk kosmetik tanpa izin edar dari BPOM tidak dapat dijamin keamanan, manfaat, maupun kualitasnya. Pastikan untuk selalu memeriksa nomor registrasi pada kemasan sebelum membeli.
2. Bertekstur Lengket dan Sulit Menyerap
Kosmetik dengan konsentrasi pekat hingga terasa lengket dan sulit meresap ke kulit seringkali mengindikasikan penggunaan bahan berbahaya. disarankan untuk menguji produk di area kecil kulit sebelum penggunaan secara menyeluruh.
3. Mengandung Bahan Terlarang
Merkuri, hidrokuinon, tretinoin, dan bahan kimia lain yang dilarang oleh BPOM sering ditemukan dalam kosmetik palsu atau ilegal. Penggunaan bahan-bahan ini dapat membahayakan kesehatan kulit bahkan tubuh secara keseluruhan.
4. Memiliki Bau Logam yang Khas
Kosmetik bermerkuri biasanya berbau logam. Beberapa produsen mencoba menutupi bau ini dengan menambahkan pewangi. Tetap waspada jika menemukan aroma logam yang mencurigakan.
5. Berubah Warna Saat Terpapar Sinar Matahari
Produk yang mengandung merkuri kerap berubah warna menjadi abu-abu gelap atau hijau gelap ketika terkena sinar matahari. Jika produk Anda menunjukkan tanda ini, segera hentikan pemakaian.
6. Kosmetik Tiruan
Banyak kosmetik palsu yang mencerminkan identitas produk asli. Kosmetik seperti ini biasanya tidak memenuhi standar keamanan dan berpotensi mengandung bahan berbahaya.
7. Tekstur Kasar dan Tidak Lembut
Kosmetik berbahaya biasanya memiliki tekstur kasar, lengket, dan tidak menyatu sempurna dengan kulit. Kandungan merkuri membuat tekstur produk sulit berbaur dengan minyak alami kulit wajah.
BACA JUGA:Ragu Skincare Kita Aman? Berikut Cara Cek BPOM Secara Online
Jika merasa telah terpapar produk yang mengandung merkuri, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencuci tangan dan area tubuh lainnya yang bersentuhan dengan produk tersebut. Membersihkan kulit segera dapat meminimalkan risiko bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh. Untuk kasus tertentu, disarankan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sebelum membuang produk yang diketahui mengandung merkuri, masukkan produk tersebut ke dalam kantong plastik atau wadah tertutup yang tidak mudah bocor. Langkah ini dilakukan untuk mencegah bahan berbahaya tersebut mencemari lingkungan. (*)
Sumber: https://sikerjaduper.pom.go.id/uploads/modul/handbook_modul_cerdas_memilih_kosmetik_yang_aman.pdf