Menguak Misteri Kidal: Antara Evolusi, Budaya, dan Stigma yang Bertahan

Menguak Misteri Kidal: Antara Evolusi, Budaya, dan Stigma yang Bertahan

Ilustrasi Kidal pada Anak--istockphoto/M-Production

Postur tegak manusia juga membuat bagian dada lebih terekspos, sehingga penggunaan tangan kanan dianggap lebih strategis untuk bertahan hidup.

Namun, dalam pertempuran satu lawan satu, individu kidal memiliki keuntungan karena lawan cenderung tidak terbiasa menghadapi serangan dari sisi kiri. Meskipun demikian, dalam formasi militer yang terkoordinasi, keberadaan individu kidal justru dianggap menimbulkan tantangan.

Jejak Kidal di Sejarah dan Seni

Bukti dominasi tangan kanan telah ditemukan pada populasi manusia purba. 

Lukisan di gua Las Manos, Argentina, menunjukkan 829 cap tangan kiri dibandingkan hanya 31 cap tangan kanan, mengindikasikan mayoritas penghuni gua adalah pengguna tangan kanan. 

Jejak serupa ditemukan di gua-gua Eropa seperti Maltravieso dan El Castillo, yang menunjukkan pola serupa bahkan sejak zaman Neanderthal lebih dari 64.000 tahun lalu.

Selain itu, bekas alat batu pada tulang mangsa atau gigi manusia purba di situs arkeologi Sima de los Huesos di Atapuerca, Spanyol, juga mendukung dominasi tangan kanan pada Homo heidelbergensis, spesies yang hidup lebih dari 450.000 tahun lalu.

Kidal dalam Perspektif Modern

Meski sering dianggap minoritas, orang kidal membawa perspektif unik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia modern, stigma terhadap kidal mulai memudar, meskipun masih ada tantangan tertentu, seperti desain alat-alat yang umumnya dibuat untuk pengguna tangan kanan.

Meskipun harapan hidup orang kidal sedikit lebih rendah daripada populasi umum, kehadiran mereka menjadi bukti keberagaman manusia. 

Dari perspektif evolusi, kidal mungkin adalah warisan adaptif yang tidak hanya bertahan, tetapi juga memberi warna unik pada dinamika manusia sepanjang sejarah.

 

Sumber: bbc.com