Kenaikan Harga LPG 3 Kg Tak Surutkan Semangat Pedagang Gorengan di Malang Raya

Kenaikan Harga LPG 3 Kg Tak Surutkan Semangat Pedagang Gorengan di Malang Raya

--Tazqia Aulia Zalzabillah

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Kenaikan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram disikapi dengan besar hati oleh kelompok yang boleh disebut sebagai pengguna rutin minyak goreng. Yaitu para pedagang gorengan.

Meski mengakui ada tambahan beban biaya operasional, para pedagang gorengan di Malang Raya,  tetap berusaha untuk bertahan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Ditemui di daerah Kepanjen, Astuti, seorang pedagang gorengan, mengungkapkan bahwa kenaikan harga LPG memang sedikit memberatkan.

“Ya, pasti terasa. Tapi mau bagaimana lagi, namanya juga kebutuhan sehari-hari. Yang penting gasnya tetap ada,” ujarnya.

Senada dengan Astuti, Ahmad Sudarsono, pedagang sempol di Alun-alun Kota Batu, juga menyampaikan hal serupa.

Alhamdulillah, masih bisa bertahan. Cuma ya itu, harus lebih hemat dalam pemakaian,” imbuhnya.

Meski demikian, para pedagang berharap pemerintah dapat segera mencari solusi untuk mengatasi masalah kenaikan harga LPG ini.

“Semoga pemerintah bisa segera mencarikan jalan keluarnya. Jangan sampai harga terus naik dan membuat kami semakin kesulitan,” harap Endang Larasari, pedagang lalapan di daerah Singosari.

Menanggapi kenaikan harga LPG, para pedagang gorengan mengaku telah berupaya untuk lebih efisien dalam penggunaan gas.

“Ya, harus pintar-pintar mengatur supaya tidak boros,” kata Astuti.

Keputusan Gubernur

Sementara itu, dipastikan bahwa kenaikan harga LPG 3 kilogram  di Jawa Timur, merupakan keputusan gubernur. Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Ahad Rahedi mengatakan penyesuaian harga LPG subsidi 3 kg yang mulai berlaku mulai 15 Januari 2025 sesuai dengan SK Pj. Gubernur Jawa Timur No. 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 dengan kenaikan dari Rp 16.000,- menjadi Rp 18.000,-.

"Pemberlakuan HET baru tersebut murni keputusan Pj. Gubernur Jawa Timur tanpa campur tangan Pertamina dengan mempertimbangkan beberapa kondisi salah satunya adalah HET di Provinsi Tetangga yakni Bali dan Jateng DIY sudah naik dengan harga yang sama," kata Ahad dikutip Jumat 17 Januari 2025.

Sumber: tazqia disway