Yuk, Nikmati Kajoetangan dengan Warna Baru, Hasil Kolaborasi Komunitas Seni, Warga, Mahasiswa dan Perusahaan

Yuk, Nikmati Kajoetangan dengan Warna Baru, Hasil Kolaborasi Komunitas Seni, Warga, Mahasiswa dan Perusahaan

Kolaborasi Komunitas Ngakarya, mahasiswa dan relawan dalam melakukan live mural bersama di spot foto Bougenville Coffee, Kayutangan pada Sabtu (11/1)-Metta/Disway Malang-

KLOJEN, DISWAYMALANG.ID--Kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan di Kota Malang kini semakin berwarna. Ini berkat kolaborasi dari komunitas seni Ngajak Berkarya (Ngakarya) bersama warga setempat, mahasiswa, para relawan dan didukung oleh sebuah perusahaan cat.

Inisiatif kreatif dari komunitas Ngakarya disambut berbagai kalangan di atas untuk berkolaborasi mempercantik Kajoetangan, sejak pertengahan 2024. 

Kegiatan yang dilakukan tidak hanya sekadar mengecat, tapi juga berupa  kegiatan seni mural yang melibatkan berbagai komunitas kreatif, mahasiswa, dan warga lokal. Selain itu, juga ada donasi cat untuk rumah warga, beberapa area pasar, dan titik-titik yang sebelumnya tampak kumuh. 

Tujuannya jelas: menciptakan daya tarik visual yang mampu menarik perhatian wisatawan.

Muhammad Ilyas selaku founder komunitas Ngakarya, menjelaskan bahwa kegiatan ini bersifat terbuka untuk umum dan melibatkan banyak pihak. Antara lain, berbagai komunitas seni, mahasiswa, dan relawan

Kelompok mahasiswa yang terlibat dalam kolaborasi mempercantik Kajoetangan yang dimulai sejak pertengahan 2024 ini salah satunya mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Khususnya, yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Minat.


Kontribusi Dulux berupa cat dalam program CSR yang berkolaborasi dengan komunitas Ngakarya-Metta/Disway Malang-

“Kami ingin memantik kegiatan kreatif di kawasan ini, sekaligus membantu branding Kampoeng Heritage Kajoetangan sebagai destinasi wisata yang unik dan ikonik,” ujar Kayas, sapaan  akrab Muhammad Ilyas. 

Mural Sebagai Ikon Bar

Salah satu elemen penting dari proyek ini adalah seni mural. Mural tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika tetapi juga sebagai sarana branding bagi Kampoeng Heritage Kajoetangan. 

Dalam karya mural ini, nama "Kampoeng Heritage Kajoetangan" ditulis dengan jelas, dilengkapi dengan ikon-ikon khas yang merepresentasikan kawasan tersebut.

Proses pembuatan mural berlangsung secara live, selama dua hari setiap akhir pekan, menyesuaikan jadwal mahasiswa yang terlibat. Salah satu spot utama untuk live mural adalah di Bougenville Coffee.  Sementara area pengecatan tersebar di berbagai lokasi. Termasuk pasar dan kanal Kajoetangan.

“Target kami adalah menciptakan karya yang dapat menjadi ikon di kawasan ini, sekaligus menjadi wadah bagi warga dan komunitas untuk berkontribusi dalam mempercantik lingkungan mereka,” tambah Kayas.

Ditutup dengan Live Mural

Sumber: