Gaya Hidup Anak Muda yang Sesang Tren, Antara YONO yang Hemat dan YOLO Si Penikmat Hidup

Gaya Hidup Anak Muda yang Sesang Tren, Antara YONO yang Hemat dan YOLO Si Penikmat Hidup

--

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID --Habis YOLO terbitlah YONO. Ini konteksnya bicara soal gaya hidup, yang belakangan ini viral dengan menggunakan istilah-istilah tersebut.

Khususnya, gaya hidup di kalangan anak muda di Korea Selatan. Meski, bisa jadi juga sudah populer di Indonesiam

YONO atau You Only Need One dipercaya menjadi gaya hidup yang mengajarkan seseorang untuk bisa lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

Gaya hidup YONO ini muncul menggantikan gaya hidup YOLO seiring dengan perubahan zaman dan pola pikir.

Sedangkan YOLO atau You Only Live Once sendiri mengacu pada prinsip gaya hidup yang  mengajak seseorang untuk menikmati hidup dengan berani mengambil kesempatan.

Meski begitu, kedua gaya hidup ini tentu memiliki tantangan masing-masing dalam mengaplikasikannya.

Lantas seperti apa perbedaan signifikan dari gaya hidup YONO dan YOLO? Simak penjelasannya berikut.

Gaya Hidup YONO

Gaya hidup YONO merupakan konsep yang mengajarkan seseorang untuk benar-benar menghargai kualitas dan kuantitas pada kebutuhan esensial.

Dalam kata lain, YONO menekankan prinsip minimalisme dan mindfulness sehingga seseorang bisa lebih bijaksana dalam memenuhi kebutuhan.

Tren gaya hidup ini tengah ramai dilakukan masyarakat Korea Selatan. Khususnya kalangan generasi Z dan milenial.

Manfaat lain yang dapat dirasakan dalam menerapkan gaya hidup YONO adalah kebiasaan berbelanja hemat.

Mereka yang menerapkannya akan merasa lebih hemat dan mampu mengelola keuangan dengan ketat di tengah-tengah gaya hidup yang tinggi.

Meski memiliki manfaat yang menguntungkan, di lain sisi gaya hidup ini juga menemukan hambatannya.

Sumber: disway.id