Pianis Muda Asal Malang Azizahra Schone Raih Penghargaan di Hari Disabilitas 2024
Penampilan Azizahra Schone, pianis muda berbakat asal Malang-Istimewa-
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Tidak ssmua kehilangan bermakna tidak berdaya, lantas menyerah. Azizahra Schone adalah contoh yang tidak menyerah itu.
Gadis kelahiran Malang pada 2 Januari 2007 ini, telah melalui banyak tantangan dalam hidupnya. Kehilangan kedua orang tua dalam waktu singkat—ibunya pada Mei 2022 akibat kanker paru-paru dan ayahnya pada Juli 2022 akibat serangan jantung, tidak membuat dia menyerah.
Zahra --begitu Azizahra Schone biasa disapa--, yang kemudian tinggal bersama kakaknya terus mengembangkan bakatnya: musik. Beruntung, sang kakak mendukung tekadnya untuk terus mengasah bakatnya itu.
Dukungan itu antara lain membuat dia makin sungguh-sungguh dalam bermusik. Termasuk, dengan ikut berbagai lomba.
Hasilnya, cewek yang mendalami musik klasik khususnya.dengan piano ini, mengukir berbagai prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Termasuk penghargaan dari 11th Hong Kong Youth Performance Arts Festival and Music Competition dan London Young Musician. Pengakuan ini membuktikan bakat serta kerja kerasnya di bidang seni musik.
Puncaknya, Zahra menjadi salah satu penerima penghargaan pada puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (3/12). Dia menerima penghargaan kategori seni atas dedikasinya di dunia musik, khususnya piano klasik.
Dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional yang tahun ini mengusung tema "Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan” itu, Kementerian Sosial RI selaku penyelenggara, memberikan apresiasi dalam enam kategori kepada sosok-sosok dengan disabilitas yang berpresrasi Yaitu, di bidang pendidikan, teknologi informasi, seni, olahraga, dan karir.
Penyerahan penghargaan untuk Zahra yang diserahkan dalam Puncak Peringatan Hari Disabilitas Nasional di Jakarta, Selasa (3/12)--Istimewa
Atas penghargaan ini, Zahra menyampaikan rasa syukurnya. “Penghargaan ini adalah motivasi besar bagi saya untuk terus berkarya dan menginspirasi lebih banyak orang. Saya ingin membuktikan bahwa musik bisa menjadi kekuatan bagi siapa saja,” katanya.
Perjalanan Inspiratif
Minat Zahra pada piano dimulai pada 2020. Dia terinspirasi oleh pianis Indonesia, Riyandi Kusuma dan mendalami musik dengan belajar di Bee Pianist Club.
Dengan bimbingan intensif, Zahra meraih predikat Distinction dalam ujian Performance Grade 4 dari ABRSM (Associated Board of the Royal Schools of Music). Setelah itu, beberapa prestasi dia raih, termasuk di tingkat internasional.
Selain berkarir solo, Zahra juga tergabung dalam Dream Band, grup musik inklusif yang dibentuk Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia pada tahun 2023. Bersama anggota lainnya, Zahra menunjukkan bahwa seni dapat menjadi jembatan untuk inklusi sosial.
Menurut Ketua Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia Sri Rahayu, Zahra adalah simbol bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk meraih mimpi, “ Kami sangat bangga menjadi bagian dari perjalanan hebatnya,” ungkapnya.
Sumber: bachtiar