Pertumbuhan Konten Video No.2 di Asia, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Mencapai Lebih Rp. 1.000 Triliun

Pertumbuhan Konten Video No.2 di Asia, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Mencapai Lebih Rp. 1.000 Triliun

Veronica dari Google Indonesia sedang paparan terkait pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia--disway news network

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID - Para pelaku konten video kreatif  berperan besar dalam meningkatkan nilai ekonomi digital di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Google Indonesia bersama Temasek dan Bain & Companyo, Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat kedua terkait jumlah video yang diunggah kreator. 

Dalam rilis yang disampaikan Country Director Google Indonesia Veronica Utami di Kantor Google Indonesia di Jakarta, Rabu (13/11), disebutkan pertumbuhan konten video yang pesat itu berpengaruh terhadap pertumbuhan nilai e-commerce. Terutama, konten video untuk kepentingan perdagangan. 

"Hal ini seiring dengan terus berinovasinya platform e-commerce besar yang juga menawarkan fitur baru seperti video commerce untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam berbelanja," kata Vero, sapaan Veronica. 

Berdasarkan data, lanjut Vero, sektor e-commerce Indonesia   tumbuh 11 persen menjadi Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 65 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 1.000 triliun pada tahun 2024. Ditambah dengan nilai transaksi digital lain, secara keseluruhan eknomi digital Indonesia akan mencapai  sebesar 90 miliar dolar AS pada tahun 2024. Atau sekitar 1.400 triliun.

Capaian tersebut naik 13 persen dibanding tahun 2023. Dan,  menjadikannya GMV terbesar di Asia.

Peran AI

Lebih lanjut Vero menyebut,  kecerdasan buatan atau AI juga mentransformasi lanskap digital Indonesia."Bidang pemasaran, game dan pendidikan menjadi faktor pendorong minat penelusuran terhadap AI," kata Vero.

Dia juga menyebutkan,  kini makin banyak bisnis yang menggunakan AI untuk iklan tepat sasaran, memberikan engagement yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, serta pengalaman pelanggan yang imersif.

"AI telah menjadi alat penting untuk meningkatkan efisiensi, pengalaman pelanggan dan inovasi," tandasnya.

Mengantisipasi pertumbuhan ekonomi digital itu, Google menurut Vero meningkatkab kapasitas pusat data. Kapasitas tersebut diperkirakan tumbuh 268 persen dari kapasitas 202 MW saat ini.

Kapasitas baru tersebut diharapkan bisa mendukung komputasi, layanan AI dan pertumbuhan data yang lebih cepat."Kami melihat video e-commerce dan ekonomi kreator terus bertumbuh," kata Vero.

Dia juga menyebutkan, komunitas kreator video yang berkembang pesat di Indonesia merupakan potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk pengembangan ekonomi digital.  (*)

Sumber: disway news network