Sejarah dan Resep Onde-Onde: Jajanan Tradisional yang Sudah Ada sejak Berabad-Abad Lalu
Onde-onde jajanan tradisional Indonesia yang sudah berusia lebih tua dari Indonesia--Pinterest
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Onde-onde, jajanan bulat, kecil, bertabur wijen, digoreng, hingga kuning keemasan memang lezat. Namun, selain lezat, kue ini membawa cerita ratusan tahun. Cerita tentang perjalanan budaya, perdagangan masa lampau, bagaimana makanan bertahan, berbuah, dan akhirnya menyatu dengan selera orang Indonesia.
Asal Usul Onde-Onde dari Tiongkok
Walaupun dikenal sejak era Majapahit, para sejarawan kuliner mencatat bahwa onde-onde sebenarnya bukan kue asli Indonesia. Hidangan ini diperkirakan berasal dari Tiongkok dan pertama kali dibuat pada masa Dinasti Zhou, sekitar tahun 1045-256 SM.
Dikutip dari Fimela.com pada Rabu (3/12), kue wijen ini awalnya disiapkan sebagai sajian bagi para pekerja pembangunan istana sebagai simbol perlindungan dan kebersamaan. Seiring waktu, kue berbentuk bulat ini menyebar ke berbagai wilayah Cina dan menampilkan banyak sebutan serta variasi.
Pada masa Dinasti Tang, seorang sastrawan bernama Wang Fanzhi bahkan sempat menuliskan keberadaan kue ini sebagai salah satu hidangan istimewa di Istana Chang’an yang saat itu dikenal dengan nama ludeui.
BACA JUGA:9 Tips Keuangan untuk Mahasiswa Rantau biar Nggak Bokek di Tengah Bulan
Di wilayah Cina utara, masyarakat menyebutnya matuan, sementara daerah lain memakai sebutan ma yuan atau jen dai. Semua nama itu merujuk pada kue goreng berbalut wijen dengan isian manis di dalamnya.
Masuknya Onde-Onde ke Nusantara
Onde-onde diperkirakan masuk ke Nusantara antara tahun 1300-1500 Masehi. Beberapa menyebutkan kue ini dibawa oleh Laksamana Cheng Ho ketika ia memimpin ekspedisi pada masa Dinasti Ming.
Pada masa awal perkenalannya, onde-onde hanya berisi pasta gula merah yang manis. Namun setelah beradaptasi dengan lidah masyarakat Indonesia, isian kacang hijau mulai digunakan. Modifikasi ini memberikan rasa gurih sekaligus manis yang kemudian menjadi ciri khas onde-onde Indonesia, terutama di daerah Jawa dan Mojokerto.
Resep Onde-onde Kacang Hijau Khas Indonesia
Bahan Kulit
- 250 g tepung ketan
- 50 g tepung terigu
- 50 g gula halus
- 1 sdm minyak
- 120-150 ml air hangat
- Wijen putih untuk pelapis
Bahan Isi
- 150 g kacang hijau kupas
- 3-4 sdm gula pasir
- ¼ sdt garam
- Santan (opsional)
- Vanili (opsional)
Cara Membuat
- Membuat Isi
- Rendam kacang hijau 2-3 jam.
- Kukus atau rebus hingga lembut.
- Haluskan dan masak dengan gula, garam, serta sedikit santan hingga kalis.
- Dinginkan, lalu bentuk bulatan kecil.
- Membuat Kulit
- Campur tepung ketan, tepung terigu, dan gula.
- Tuang air hangat sedikit-sedikit hingga bisa dipulung.
- Tambahkan minyak supaya adonan lentur.
- Ambil sedikit adonan, isi dengan kacang hijau, dan bulatkan.
- Melapisi dan Menggoreng
- Celupkan bulatan adonan ke air sedikit.
- Gulingkan ke wijen hingga terlapisi rata.
- Goreng di minyak hangat dengan api kecil.
- Aduk perlahan sampai onde-onde mengembang dan berwarna kuning keemasan.
BACA JUGA:Layanan Penuh Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 dari Stasiun Malang, Ini Persiapannya
Tak hanya soal rasa, tampilannya pun ikut dibuat lebih kekinian. Ada yang dibuat mini biar lebih cocok jadi camilan, ada juga yang dibuat jumbo dengan isian melimpah. Bahkan beberapa UMKM membuat varian warna pastel atau gradasi untuk menarik perhatian pembeli muda.
Onde-onde mungkin terlihat sederhana, tetapi tidak semua jajanan bisa bertahan lebih dari seribu tahun tanpa kehilangan pesonanya. Dari istana Cina, menyeberang lautan, hingga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Indonesia, jarang ada makanan yang punya perjalanan seikhlas itu.
Sumber: fimela.com
