Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Selesai Dirawat di ICU, Kini Dipindah ke Kamar Rawat Inap
Densus 88 mengungkap, ABH disebut merakit sendiri peledak yang dia jinjing ke SMAN 72 Jakarta.-Istimewa---
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Polisi memindahkan NF, anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) ledakan SMA 72 Jakarta, yang dirawat di ICU RS Polri Kramat Jati ke kamar rawat inap. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan NF dipindah usai dirawat di ICU.
"Untuk ABH sudah pindah ke kamar rawat inap di RS Polri dimana sebelumnya berada di ruang ICU," katanya kepada awak media, Senin, 17 November 2025.
Kemudian pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pemeriksaan terhadap ABH. "Minggu ini penyidik akan berkoordinasi dengan Dokter yang merawat untuk kondisi ABH secara keseluruhan, koordinasi dengan KPAI, Bapas, P3A dan APSIFOR saat akan meminta keterangan ABH," ujarnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali menyampaikan perkembangan terbaru terkait penanganan kasus ledakan yang terjadi di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan saat ini penyidik telah memeriksa puluhan saksi anak yang berada di lokasi saat peristiwa terjadi.
"Hari ini penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi anak berjumlah 46 orang. Namun, ada 10 orang yang berhalangan hadir," katanya kepada awak media, Jumat 14 November 2025.
Pemeriksaan dilakukan di UPTD P3A Provinsi DKI Jakarta yang berlokasi di wilayah Jakarta Timur sebagai bagian dari pendampingan khusus bagi anak-anak yang terlibat dalam kasus ini.
Orang Tua ABH Juga Sudah Dimintai Keterangan
Diterangkannya, orang tua dari Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) juga telah dimintai keterangan beberapa waktu lalu. Proses ini masih berjalan dan menjadi bagian penting dalam penyidikan.
Polda Metro Jaya juga memperbarui data jumlah korban yang masih menjalani perawatan medis. Dari total korban terdampak, 20 orang masih dirawat inap, sementara satu korban berinisial L dirujuk ke RSCM untuk menjalani tindakan medis intensif termasuk operasi.
"Kami sampaikan kepada rekan-rekan, proses ini masih berjalan. Untuk hasil digital forensik, kami juga masih menunggu laporan lengkap," jelasnya.
Pihaknya meminta seluruh pihak memberikan ruang bagi penyidik yang tengah bekerja mendalami seluruh aspek kejadian.
"Kami berharap rekan-rekan sekalian memberi waktu dan ruang bagi para penyidik agar bisa secara komprehensif menyelesaikan hasil dari penyidikan yang sedang ditangani," terangnya.
Sumber: disway.id
