1 tahun disway

Pembayaran Nontunai Kian Marak, Toko Kelontong Landungsari Layani QRIS

Pembayaran Nontunai Kian Marak, Toko Kelontong Landungsari Layani QRIS

--Rozaq Wira

DAU, DISWAYMALANG.ID–Metode pembayaran nontunai kian luas digunakan masyarakat. Di kawasan Jl Tirto Utomo, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, sejumlah toko kelontong menyediakan layanan pembayaran menggunakan QRIS, terutama bagi mahasiswa.

Salah satu penjaga toko kelontong, Bu Rita, mengatakan, mayoritas pelanggan di kawasan itu merupakan mahasiswa yang lebih terbiasa menggunakan pembayaran digital. “Kebanyakan sini kan mahasiswa, jadi mereka kebanyakan pakai QRIS,” ujarnya saat ditemui, Minggu (21/12/2025).

Namun, Bu Rita mengungkapkan adanya penyesuaian harga bagi pembeli yang memilih pembayaran nontunai. “Kalau QRIS nambah Rp500, soalnya waktu narik uang nanti ada pajaknya,” tambahnya.

Penggunaan QRIS juga mendapat respons positif dari kalangan mahasiswa. Misbah, salah satu mahasiswa yang kerap berbelanja di toko tersebut, mengaku pembayaran nontunai dinilai lebih praktis. “Enak kalau bisa pakai QRIS, kalau bawa uang ke warung sering jatuh di jalan soalnya,” katanya.

Menurut Misbah, fasilitas pembayaran nontunai di kawasan Landungsari kini semakin mudah ditemukan. “Di daerah sini kebanyakan sudah bisa QRIS sih, Mas,” tambahnya.

Keberadaan QRIS di toko-toko kelontong tersebut menunjukkan bahwa sistem pembayaran digital mulai diterima oleh pelaku usaha kecil dan masyarakat. Seiring dengan kebutuhan transaksi yang cepat dan praktis di kawasan pendidikan.

Penggunaan QRIS di Wilker BI Malang Sangat Pesat

Penelusuraan Disway Malang, penggunaan QRIS di wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Malang (Malang Raya) memang sangat pesat.  Dengan transaksi mencapai triliunan rupiah. Didominasi Kota Malang dan didorong oleh UMKM, Gen Z, serta inovasi seperti QRIS Tap NFC untuk memperluas ekosistem digital pembayaran yang cepat, aman, dan efisien.

“Jumlah pengguna QRIS di Jawa Timur mencapai 8.706.245 orang, sedangkan jumlah merchant 869.815 di Wilker KPwBI Malang,” ucap Kepala Perwakilan BI Malang Febrina, Senin (22/9/2025) lalu.

Data dan Pertumbuhan (hingga Agustus 2025):

  • Nilai Transaksi: Rp7,5 triliun, tumbuh 66,19% (yoy).
  • Volume Transaksi: 85,36 juta kali, tumbuh 78,63% (yoy).
  • Jumlah Merchant: 869.815, tumbuh signifikan dari tahun sebelumnya

Transaksi QRIS Per Kota/Kab (hingga Agustus 2025)

  • Kota Malang Rp4,9 triliun (tumbuh 56,26%), 58,3 juta kali transaksi
  • Kab. Malang Rp740,8 miliar (57,6%), 8,5 juta kali 
  • Kota Batu Rp635,3 miliar (102,62%), 6,7 juta kali 
  • Kota Pasuruan Rp449,7 miliar (90,20%), 4,1 juta kali
  • Kab. Pasuruan Rp321 miliar (115,46%), 2,7 juta kali
  • Kota Probolinggo Rp353 miliar (103,54%), 3,1 juta kali
  • Kab. Probolinggo Rp149,9 miliar (134,57%), 1,6 juta

Sumber: