1 tahun disway

Setahun, Kemenag Lahirkan 500 'Aktor' Resolusi Konflik, 600 Dai Moderat, 1.192 Kader Lintasagama

Setahun, Kemenag Lahirkan 500 'Aktor' Resolusi Konflik, 600 Dai Moderat, 1.192 Kader Lintasagama

Menteri Agama Nasaruddin Umar merilis capaian kementeriannya dalam setahun pemeritahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, Selasa (21/10).--disway news network

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID --Sebanyak 500 penyuluh agama telah dilatih oleh jajaran Kementerian Agama RI sebagai aktor resolusi konflik. Sedangkan 300 lainnya membina pemetaan masalah sosial-keagamaan.

Kemenag juga membina 600 penceramah atau dai agar berdakwah secara moderat dan literatif secara digital. Juga, menyiapkan 200 dai muda yang berwawasan kontekstual dan mandiri.

Itulah capaian Kemenag pada setahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wapres Giran Rakabuming Raka seperti disampaikan Menag RI Nasaruddin Umar dalam refleksi satu tahun perjalanan Kemenag mengawal Asta Cita di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.

Ia mengatakan, menjaga kerukunan antarumat beragama menjadi prioritas utama Kemenag sesuai cita ke-8 Asta Cita. Kerukunan dinilai bukan hanya bentuk toleransi, tetapi syarat mutlak keberhasilan pembangunan.

Kemenag meluncurkan aplikasi Si-Rukun sebagai sistem deteksi dini konflik keagamaan yang dioperasikan langsung oleh penyuluh agama di berbagai daerah.  Termasuk 500 penyuluh agama yang telah dilatih sebagai aktor resolusi konflik dan 300 lainnya membina pemetaan masalah sosial-keagamaan.

Program Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Akminas) Kemenag juga sukses mencetak 1.192 kader lintasagama. Di sisi lain, sebanyak 25 pesantren eks-Jamaah Islamiyah direkonstruksi demi deradikalisasi berbasis pendidikan.

"Kerukunan adalah prasyarat pembangunan. Indonesia hanya bisa maju bila umatnya damai, saling menghormati, dan memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat," tegas Menag.

Bukti keberhasilan Kemenag menjaga harmoni terlihat dari survei Poltracking Indonesia yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap isu kerukunan mencapai 86,7%, tertinggi dibanding isu lain.

Kemenag juga mendukung pemberdayaan ekonomi melalui program Masjid Berdaya dan Berdampak (MADADA) dengan memberikan pinjaman qardhul hasan kepada 4.450 UMKM serta bimbingan teknis kepada 1.350 takmir masjid.

Untuk membina ketahanan keluarga, 17.266 pasangan diberi bimbingan perkawinan dan keluarga sakinah lintasagama.

"Inilah makna dakwah sosial. Kemenag berupaya agar ajaran agama hadir bukan hanya di rumah ibadah, tapi di ruang publik: berbagi makanan, menjaga kesehatan, dan memperkuat keluarga," kata Menag.

 

Tunjangan Guru Naik, Kemenag Fokus Sejahterakan Pendidik

Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan agama, Presiden Prabowo dan Kemenag menaikkan tunjangan profesi guru non-PNS dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan. 

Tahun ini, sebanyak 206.325 guru mengikuti PPG, meningkat 700% dari tahun sebelumnya.

"Guru dan dosen adalah ruh pendidikan. Ketika mereka sejahtera dan dihargai, maka pendidikan agama akan bermartabat, dan bangsa akan berkarakter," ujar Menag.

Beasiswa juga digulirkan secara masif: 156.581 KIP Kuliah, 6.453 Beasiswa Indonesia Bangkit, dan 2.270 PBSB diberikan. Bahkan, 329 mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) dan 153 mahasiswa dari kampus negeri/swasta menerima beasiswa berbasis zakat.

Program revitalisasi madrasah terus berjalan lewat Sekolah Garuda dan PHTC. MAN IC Serpong dinobatkan sebagai Sekolah Terbaik UTBK 2025, dan MAN 2 Kota Malang jadi juara OSN 2025.

Kemenag juga mencatat sejarah dengan pendirian SETIAKIN (Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri) di Bangka Belitung.

 

Ekonomi Umat dan Ekoteologi: Inisiatif Berbasis Zakat dan Lingkungan

Mendukung Asta Cita poin ke-2 tentang ekonomi hijau, Kemenag telah mengembangkan 37 Kampung Zakat, 29 inkubasi wakaf produktif, dan 10 Kota Wakaf. 

Lebih dari 105.000 sertifikat tanah wakaf diterbitkan untuk menghindari konflik lahan.

Sebanyak 40 hektare Hutan Wakaf juga dikelola sebagai bentuk integrasi antara ekonomi dan ekologi. 

Kemenag bahkan menggagas Lembaga Pengelola Dana Umat (LPDU) untuk pengelolaan zakat dan wakaf yang profesional.

Gerakan ekoteologi juga digaungkan melalui penanaman lebih dari satu juta pohon, pembangunan 13 KUA green building, dan penerbitan buku Tafsir Ayat-Ayat Ekologi.

 

Agama dalam Kebijakan Publik

Menag Nasaruddin Umar menutup refleksi satu tahun Kemenag dengan penegasan bahwa nilai agama harus hadir dalam kebijakan negara, bukan hanya dalam wacana atau seremonial.

"Agama tidak boleh berhenti di mimbar. Agama harus mewujud dalam kebijakan yang menyejahterakan, mendidik, dan memuliakan manusia. Inilah semangat Asta Cita yang kami kawal dengan sepenuh hati," tegasnya.

Sumber: disway news network