1 tahun disway

DPR Bakal Luncurkan Aplikasi untuk Awasi Kegiatan Reses Legislator: Kalau Kurang, MKD yang Evaluasi

DPR Bakal Luncurkan Aplikasi untuk Awasi Kegiatan Reses Legislator: Kalau Kurang, MKD yang Evaluasi

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tengah mempersiapkan langkah transparansi baru dengan meluncurkan aplikasi khusus yang ditujukan untuk memantau dan melaporkan kegiatan reses anggota dewan. Doc Istimewa--

 

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID –Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tengah mempersiapkan langkah transparansi baru dengan meluncurkan aplikasi khusus untuk memantau dan melaporkan kegiatan reses anggota dewan secara lebih terbuka ke publik. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, aplikasi ini dirancang agar masyarakat dapat mengakses informasi seputar aktivitas reses anggota dewan di daerah pemilihannya (Dapil).

Aplikasi ini nantinya akan menampilkan siapa anggota DPR tersebut, dari partai apa, hingga ke lokasi dan jenis kegiatan yang dilaksanakan saat masa reses.

"Tapi mudah-mudahan dalam waktu masuk reses sidang nanti kan kita sudah bikin aplikasi nih, mudah-mudahan udah jadi. Jadi kalau mereka klik mau anggota DPR siapa, dari partai apa, kegiatan resesnya apa dan di mana saja, itu mereka wajib sejumlah titik yang didatangi, acaranya apa dia harus upload," jelas Dasco, dikutip Minggu, 12 Oktober 2025.

Aplikasi ini juga akan menjadi salah satu bentuk pertanggungjawaban publik serta pengawasan internal. Dasco menegaskan, jika ada anggota yang tidak melaporkan kegiatan secara lengkap, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akan turun tangan. "Iya. iya. kalau dia kurang atau nggak ini nanti MKD yang evaluasi, kalau ada yang laporin," tegasnya.

Namun begitu, Dasco juga menegaskan bahwa data keuangan seperti struk pengeluaran tidak akan dipublikasikan dalam aplikasi ini karena bersifat internal dan sensitif.

"Kalau struk dan lain-lain itu kan keuangan yang bukan untuk dipublish dong karena begini, masing-masing Anggota itu kan pengeluarannya berbeda. Kan di tiap dapil itu mereka ada tim dapil yang tidak digaji oleh APBN," kata Dasco.

Ia juga menjelaskan bahwa setiap daerah pemilihan memiliki kebutuhan dan struktur tim yang berbeda. Contohnya, daerah seperti Tangerang Raya yang luas tentu membutuhkan tim yang lebih besar dan biaya operasional lebih tinggi dibanding daerah lainnya.

"Kalau dia dapilnya kayak gua nih, kita Tangerang, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang. Itu kan agak luas. Timnya agak banyak tentunya, pengeluaran kegiatan untuk tim akan lebih banyak. Tapi kalau kita tulis pengeluaran untuk orang ini, ke tim ini, kan nggak bagus juga," ungkapnya.

Dengan peluncuran aplikasi ini, publik diharapkan bisa lebih aktif mengawasi kinerja wakil rakyat.

Sumber: disway news network