1 tahun disway

Bantah Aksi Mahasiswa Bermuatan Makar, BEM SI Tuntut Presiden Bentuk Tim Investigasi Tuduhan Makar

Bantah Aksi Mahasiswa Bermuatan Makar, BEM SI Tuntut Presiden Bentuk Tim Investigasi Tuduhan Makar

--

BEM SI Kerakyatan juga menuntut pemerintah untuk mengakomodir tuntutan 17+8 yang diinisiasi oleh masyarakat.

"Bahwasannya 17+8 harus bisa diakomodir dan Pak Mendikti serta Pak Mensesneg pun mengiyakan untuk bisa mengakomodir setiap aspirasi yang sedang trending per hari ini, 17+8, seperti itu," kata Ketua BEM UPNVJ, Kaleb Otniel Aritonang.

Adapun salah satu tuntutannya yaitu menarik TNI dari pengamanan sipil. Ia menekankan bahwasannya pemerintah eksekutif, yudikatif, dan legislatif harus menegakkan supremasi sipil dan tolak militerisme.

"Kami Bem SI kerakyatan, juga menekankan bahwasannya pemerintah eksekutif, yudikatif, dan legislatif menegakkan supremasi sipil dan tolak militerisme sebab seharusnya militer menjadi alat negara dan harus balik ke barak, seperti itu," tegasnya.

Tolak Kriminalisasi Terhadap Aktivis

Sementara itu, Ketua Umum DPP GMNI Risyad menyebut pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari forum aspirasi yang sebelumnya digelar DPR RI. 

Dia menegaskan fokus utama mereka adalah menolak kriminalisasi terhadap aktivis dan menuntut pembebasan mereka yang ditahan saat menyampaikan aspirasi. 

“Beberapa yang menjadi titik fokus kami adalah bagaimana kawan-kawan aktivis di seluruh daerah tidak ada yang dikriminalisasi. Pembebasan aktivis ini menjadi tujuan pokok kami,” ujar Risyad.

BACA JUGA:Bertemu DPR Ri, Perwakilan Mahasiswa Sampaikan Tuntutan 17+8

Respon Mendiktisaintek dan Mensesneg

Mendiktisaintek Brian Yuliarto memastikan aspirasi yang disuarakan perwakilan mahasiswa di Istana akan diteruskan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

"Oh iya iya. Tentu akan disampaikan. Sesneg tentu dilanjutkan tidak hanya ke Bapak Presiden, tapi ke kementerian-kementerian mana yang perlu kita perbaiki, hal-hal mana yang perlu kita tingkatkan," jelas Brian.

Brian menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pimpinan organisasi mahasiswa sekaligus menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun arah bangsa.

“Pertama-tama kami sampaikan ucapan terima kasih atas perkenannya untuk hadir pada malam hari ini dan bersilaturahmi untuk bersama-sama membangun perspektif yang sama tentang bangsa kita, tentang negara kita. Tentu di tengah berbagai keramaian yang terjadi, pastinya kita tetap menginginkan bagaimana bangsa kita, negara kita, itu menjadi bangsa yang semakin maju, semakin menuju kesejahteraan, untuk pada akhirnya negara kita dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya," ujar Brian.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi turut menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang berkenan hadir dan menjadikan Istana Negara sebagai ruang dialog bersama pemerintah. 

Ia bahkan mengungkapkan bahwa dirinya telah meminta izin kepada Presiden Prabowo untuk menggunakan Istana Negara dalam pertemuan ini.

“Saya tadi minta ijin Bapak Presiden, meskipun bukan Bapak Presiden bolehkah kami pinjem? Silahkan, Istana itu bukan punya Presiden, itu adalah punya kita bersama-sama karena saya mau bertemu dengan adik-adik. Sampaikan salam hormat saya dan silahkan sampaikan apa yang menjadi kehendak adik-adik,” tutur Menteri Pras.

Sumber: disway news network