Cuaca Ekstrem Hujan Lebat, Petir, Angin Kencang dan Badai Diperkirakan Masih Terjadi Beberapa Hari ke Depan
--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID - Cuaca ekstrem yang antara lain ditandai dengan curah hujan sangat tinggi diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Termasuk yang diimbau adalah.aktivitas ke tempat wisata di pegunungan, air terjun hingga tepi pantai. Ini karena, selain hujan lebat yang potensi menimbulkan longsor di kawasan pegunungan, juga diperkirakan ada kabut, angin kencang hingga badai di lautan.
"Gabungan faktor dinamika atmosfer tersebut mendorong pertumbuhan awan hujan masif yang berpotensi memicu hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangannya pada Senin (11/8).
Guswanto merinci provinsi yang diperkirakan dilanda cuaca ekstrem. Khususnya, curah hujan yang tinggi.
Yakni, Bengkulu dengan curah hujan 160,8 mm/hari,.Maluku 203,5 mm/hari, Sumatra Barat 176,5 mm/hari dan Jawa Barat 254,7 mm/hari pada 9 Agustus. Hujan sangat lebat juga terjadi di Kalimantan Barat, Papua Tengah, Jakarta, Banten, Jambi, Kepulauan Riau, Papua Barat Daya, dan Sulawesi Tenggara.
Guswanto menerangkan bahwa kondisi ini selaras dengan prakiraan BMKG tentang meningkatnya curah hujan di awal bulan.
BACA JUGA:Grand Mercure Malang Mirama Ikut Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Gelar Olimpiade Lomba Agustusan
Hujan Disertai Petir
Lebih lanjut, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menambahkan bahwa Indeks Dipole Mode yang saat ini bernilai negatif. Hal ini, menandakan adanya aliran massa udara dari Samudra Hindia menuju Indonesia.
Andri menyampaikan bahwa berdasarkan analisis BMKG, potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir dan angin kencang pada 11–13 Agustus 2025 dapat terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sementara itu, pada 14–16 Agustus 2025, intensitas hujan diperkirakan menurun, namun wilayah Bengkulu, Kalimantan Timur, dan Papua Pegunungan tetap berpotensi mengalami hujan lebat.
Bukan cuma itu, angin kencang berpeluang terjadi di Aceh, Banten, Jawa Barat, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan, yang dapat memicu gelombang laut tinggi di sekitarnya.
Aktivitas Tanam.dan Wisata Terdampak
Peningkatan signifikansi curah hujan tersebut dapat mengganggu aktivitas panen dan tanam pada sektor pertanian di sebagian wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Selatan."Petani diimbau untuk menghindari penanaman di lahan rendah yang rawan genangan dan memperkuat saluran irigasi dan drainase," tuturnya.
Kemudian pada sebagian wilayah NTB dan NTT yang relatif lebih kering, cocok untuk pengeringan hasil panen."Peningkatan curah hujan juga diprakirakan berdampak pada sejumlah aktivitas pariwisata, seperti destinasi pegunungan dan air terjun, sehingga pengunjung diharapkan waspada terhadap hujan lebat dan kabut tebal," jelasnya.
Sedangkan untuk masyasrakat yang berwisata ke Pantai selatan Jawa dan Bali perlu berhati-hati terhadap gelombang tinggi dan angin kencang yang bisa membahayakan wisatawan."Aktivitas laut seperti snorkeling dan surfing sebaiknya ditunda," pungkas Andri.
Sumber: disway news network
