Pemeriksaan Kesehatan Gratis Anak Ada 13 Jenis untuk Siswa SD, SMP 15 Jenis dan SMA 15 Jenis
--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID – Jenis pemeriksaan kesehatan gratis untuk anak berbeda-beda sesuai jenjang sekolah. Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Maria Endang Sumiwi, jenis pemeriksaan yang dilakukan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Untuk SD/sederajat, jelas Maria Endang, ada 13 jenis pemeriksaan. Termasuk status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, gigi, mata, telinga, kesehatan mental, dan riwayat imunisasi.
“Untuk SD tidak ada pengambilan darah, jadi tidak perlu takut. Tidak ada suntik,” ujar Maria saat konferensi pers yang digelar secara daring melalui saluran YouTube Kamis (31/7).
Sementara itu, untuk SMP/sederajat, menurut Maria Endang ada 15 jenis pemeriksaan. Salah satunya adalah skrining talasemia dan tes kadar hemoglobin melalui pengambilan darah sederhana di ujung jari.
Sedangkan untuk siswa SMA/sederajat, terdapat 14 jenis pemeriksaan. Dengan penambahan, aspek pemeriksaan kesehatan reproduksi.
“Pelaksanaan dilakukan dengan dua ruangan, satu untuk pemeriksaan fisik seperti gizi, tekanan darah, dan gigi, serta satu lagi untuk mata dan telinga. Tambahan di lapangan digunakan untuk cek kebugaran oleh guru PJOK,” kata Maria.
BACA JUGA:Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Anak Mulai Minggu Depan
Kolaborasi Sekolah-Puskesmas
Program Kesehatan Gratis (PKG)untuk Anak, seperti diumumkan Menteri Kesehatan, akan resmi dimulai pada Senin, 4 Agustus 2025.
Kemenkes memastikan program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan tumbuh kembang optimal dan deteksi dini masalah kesehatan pada anak-anak Indonesia.
Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi antara tenaga kesehatan dari Puskesmas dan guru atau tenaga kependidikan di sekolah. Persiapan teknis dilakukan tujuh hari sebelum pelaksanaan, meliputi pembagian kuisioner kepada siswa dan orang tua serta koordinasi antara sekolah dan Puskesmas.
“Anak-anak SMP dan SMA bisa mengisi sendiri, (sementara untuk) SD dibantu orang tua. Ini jadi logistik dan personel yang akan disiapkan,” kata Maria Endang lagi.
Dia menambahkan, pelaksanaan program telah dirancang dengan cermat dan melalui uji coba di beberapa sekolah.
Dengan dimulainya program ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya cek kesehatan rutin dapat meningkat, serta terwujudnya masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan produktif. Mari kita sambut program ini dengan antusias.
BACA JUGA:Ini 9 Aksesoris Laptop untuk Menyokong Produktivitas Bekerja, Makin Produktif!
Lokasi Kick Off
Sumber: disway news network
