Hari Kedua JJTCBDI, Peserta Diajak Bincang Bisnis Bersama Dahlan Iskan di Taman Dongeng yang Viral
Obrolan dan saling tukar pikiran tentang bisnis antar-pengusaha peserta Jalan-Jalan Tambah Cuan bersama Dahlan Iskan di Wisata Dusun Kuliner, Minggu (6/10/2025). --m.khakim/diswaymalang.id--
BATU, DISWAYMALANG.ID–Hari kedua program Jalan-Jalan Tambah Cuan Bersama Dahlan Iskan pada hari kedua, Minggu (26/10), mengunjungi Wisata Dusun Kuliner (WDK). Yakni, wahana wisata baru yang viral setahun belakangan ini di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Di sana, peserta event gelaran Disway Malang ini, mengikuti sesi khusus, bincang bisnis.bersama Dahlan Iskan. Secara bergantian, founder Disway News Network ini mengundang para peserta yang mayoritas adalah para pengusaha, untuk sharing segala hal terkait bisnis-bisnis. Dia juga memandu para pesera untuk saling memberi masukan dan pendapat.
Peserta yang mendapat kesempatan sharing antara lain Novi Yoga Putra. Pengusaha properti asal Padang ini berbagi pengalaman bagaimana merintis bisnisnya. Dia memaparkan, semula bekerja sebagai satpam. Lalu, mulai membantu menjualkan tanah dan rumah, hingga berkembang menjadi pengusaha properti.

Novi Putra Yoga, mantan satpam yang kini sukses menjadi pengusaha properti, saat diminta Dahlan Iskan untuk sharing pengalamannya merintis bisnis-diswaymalang-
Ada pula pengusaha software accounting dan mendapatkan pesanan program terbanyak dari pengusaha kuliner. “Karena software ini bisa menghitung biaya produksi. Kalau program yang lain belum mengkover biaya produksi," ujar pengusaha muda yang akrab dipanggil Fedi tersebut.
Peserta juga menganalisis mengapa Jogja lebih kuat branding-nya dalam hal software dibanding Malang padahal secara sumber daya tidak kalah. “Hal ini karena ekosistem di Jogja sudah terbentuk. Sedangkan di tempat lain masih baru tumbuh,” ujar Dahlan Iskan.
BACA JUGA: Dahlan Iskan di Kota Batu, Jadi 'Guru' Wali Kota, Duet Nyanyi, Podcast dan Senam Bareng Perwosi
Wisata Kebun Plus Kuliner
Usai sesi bincang bisnis, para peserta berkesempatan menikmati kuliner di WDK. Dilanjut dengan jalan-jalan menjelajahi kawasan berhawa sejuk dan didesain taman yang luas dan indah. Peserta juga memanfaatkan untuk banyak berfoto saat mengelilingi berbagai spot menarik di kawasan wisata seluas 3,3 hektare tersebut.
WDK sendiri kini berkembang menjadi salah satu destinasi wisata yang populer. Lokasi wisata ini memilik kontur tanah perbukitan. Naik turun. Di beberapa titik, jalan yang menanjak dibangun jalan berbentuk tangga. Beberapa tempat juga terdapat joglo kecil untuk istirahat. Terlihat sejumlah pengunjung mengambil foto dan video di beberapa lokasi. Memang banyak tempat yang Istagramable.
Peserta Jalan Jalan Tambah Cuan Bersama Dahlan Iskan di Wisata Dusun Kuliner, wahana wisata yang lagi viral Kota Batu, Minggu (2/10). --panca rp/diswaymalang.id--
Wahana wisata ini juga memberdayakan warga, termasuk sejumlah Gen Z putra-putri menjadi petugas pemandu yang berseragam busana lorek cokelat khas Jawa. Juga warung-warung yang menjual aneka makanan dan minuman berbentuk rumah-rumah Jawa kuno. Warung ini dikelola warga sekitar.
“Kami datangkan ini (rumah joglo untuk warung, red) dari Blitar, Tulungagung, dan daerah-daerah lain di Jatim, Pak Dahlan,” kata Herry, salah satu pengelola WDJ
Libatkan Akademisi UB
Herry juga menjelaskan, WDK memiliki luas 3,3 hektare. Wahana wisata ini dibangun sejak tahun 2021. “Kami melibatkan akademisi UB (Universitas Brawijaya), sebagai konsultan, red) juga untuk menata taman-taman. Juga untuk memilih tanaman-tanaman dan bunga-bunga yang ditanam,” ujarnya.
Menurut Herry, perkembangan wahana wisata yang digagasnya cukup menggembirakan. “Baru setahun terakhir ini viral,” ujar pengusah asal Sumenep yang besar di Malang ini.
Dia menambahkan, viralnya WDK itu alami di media sosial. Bukan hasil manajemen media sosial yang dilakukan oleh pihaknya. “Kalau kami gencarkan tim Medsos, kami khawatir jumlah pengunjung membeludak dan kami tidak siap dengan manajemen manusianya,” ujarnya.
Herry menuturkan, jumlah pengunjung per bulan mencapai 15 ribu orang.
Tiket masuknya relatif terjangkau. Rombongan mobil keluarga yang dipakai Disway Malang dikenakan tarif parkir Rp10.000 per mobil. Sedangkan tiket masuknya Rp 20.000 per orang.
Sumber:
