1 tahun disway

Modus Kecurangan Saat UTBK, Pasang Perekam Mini di Kuku hingga Behel Gigi

Modus Kecurangan Saat UTBK, Pasang Perekam Mini di Kuku hingga Behel Gigi

Ilustrasi pemeriksaan dengan metal detector untuk peserta UTBK--

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -- Ketua Umum Penanggung Jawab Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 Eduart Wolok mengungkapkan sederet modus ditemukan pada pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Selama dua hari, tes untuk masuk perguruan tinggi negeri jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tersebut,  telah ditemukan ada 14 kecurangan. Masing-masing sembilan pada hari pertama dan lima pada hari kedua.

Menurut Eduart, modus yang dilakukan untuk berbuat curang menggunakan berbagai macam teknologi. Misalnya, dengan mencoba untuk mengambil soal dengan memakai berbagai macam cara dan sarana teknologi.

"Baik dengan perantara hardware, software, memakai HP semuanya," papar Eduart dalam konferensi pers.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, lanjut dia, para pelaku kecurangan itu juga bisa membuat alat-alat perekam tersembunyi berhasil lolos dari pendeteksi metal. Antara lain, mereka menggunakan alat perekam mini yang dipasang di berbagai tempat tersembunyi.

"Bahkan, kami menemukan ada kamera yang dipasang di behel gigi, ada yang di kuku, ikat pinggang dan kancing," bebernya.

BACA JUGA:Ketua SNPMB 2025 Bantah Soal UTBK Bocor: Itu Peserta yang Rekam Soal Hari Pertama

Eduart mengatakan, panitia  menyayangkan aksi ini lantaran meruntuhkan integritas dan kejujuran demi mendapatkan nilai tinggi.

"Ini benar-benar sangat kami sayangkan. Kalau kita ingin dibilang, kami mengutuk cara-cara seperti ini karena ini sebenarnya untuk mengajarkan yang tidak baik untuk anak-anak kita sebagai peserta UTBK," tuturnya.

Meski sejauh ini kasus yang ditemukan hanya 0,0071 persen dari total peserta, ia menegaskan bahwa panitia tidak akan menutup mata terhadap kasus ini dan akan terus melakukan pendalaman.

Selain itu, pihaknya memastikan semakin meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi untuk mencegah kecurangan terjadi lagi hingga akhir sesi tes.

"Saya menyampaikan ke teman-teman rektor juga untuk makin meningkatkan pengawasan dengan meningkatkan, misalnya ruang transit, kemudian benar-benar segala macam (pemeriksaan), tas, peralatan, dan sebagainya." paparnya.

Dia juga meminta, pelaksana ujian di masing-masing tempat untuk lebih teliti. " Kalau dulu kita memeriksa kemudian hanya mendapatkan satu handphone itu kita tidak akan berhenti di situ sekarang," tegasnya.

Sementara untuk pelaku kecurangan, Eduart menjamin akan ditindak tegas, yakni didiskualifikasi. Tak menutup kemungkinan juga membawakasus ini ke ranah pidana. 

Sumber: disway news network