1 tahun disway

Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2024: Kesehatan Saya, Hak Saya

Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2024: Kesehatan Saya, Hak Saya

Stop HIV/AIDS--pinterest

MALANG, DISWAYMALANG, ID.-- Penyakit HIV/AIDS masih menjadi masalah global hingga sekarang. Sedangkan di tingkat lokal, penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia ini sudah merangsek sampai ke pelosok desa, dan menyerang semua kalangan. Karena itu, berbagai upaya masih perlu dilakukan untuk menghentikan penyebaran dan memastikan para pengidapnya dapat hidup dengan baik dan tidak lagi menjadi sumber penularan. Salah satu upayanya adalah dengan gelaran Hari AIDS Sedunia yang diperingati secara global setiap 1 Desember. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO), tema tingkat global peringatan Hari AIDS tahun ini adalah "Take The Right Path: My Health, My Right!". Ambil jalan yang benar: kesehatanku, hakku. Sedangkan di tingkat nasional, tema yang diangkat adalah Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa. Kedua pesan kunci tersebut sama-sama mengandung ajakan bagi semua pihak untuk mengakhiri stigma, disktriminasi dan ketidaksetaraan dalam penanganan HIV/AIDS.   

Peringatan Hari AIDS tahun ini juga menjadi momentum penting untuk mensinergikan semua upaya dalam rangka mengakhiri HIV/AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030, seperti yang menjadi tekad bersama di tingkat dunia.

.BACA JUGA:Hari Aids Sedunia, Usung Tema

Benarkah Vonis Mati? 

Karena di awal kemunculannya di tahun 80-an HIV/AIDS identik dengan kematian yang mengenaskan, hingga sekarang penyakit ini dianggap penyakit mematikan. Penyandangnya pun di dalam masyarakat sering dijauhi, dikucilkan, serta direndahkan dengan label negatif seperti pembawa kutukan. Tetapi apakah benar demikian? 

Penyakit ini memang sangat menular. Sebagian besar melalui hubungan seksual. Bisa juga akibat juga kontak dengan cairan tubuh penderita, kontak darah, dan dapat menular ke bayi melalui ASI (Air Susu Ibu). 

Dilansir melalui laman Kementerian Kesehatan RI, HIV bekerja dengan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Virus ini bekerja perlahan dan sulit untuk mendeteksi gejala awalnya, dan hanya dapat diketahui dengan tes laboratorium. Gejala berupa demam keringat malam, sariawan, mirip gejala flu,  merupakan fase pertama dari infeksi HIV.

Pada fase ke-2, virus berkembang biak secara perlahan tanpa memberikan gejala sama sekali. Rata-rata infeksi HIV akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu fase ke-3 di mana kekebalan tubuh sangatlah lemah sehingga kuman, virus atau jamur yang ada di sekitar penderita dapat dengan mudah masuk ke tubuh tanpa perlawanan yang berarti. Fase AIDS rata-rata terjadi setelah 10 tahun sejak terinfeksi HIV. 

Upaya Pengobatan HIV

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Obat antiretroviral sebagai pengobatan HIV tidak menyembuhkan penderita. Namun, dapat mencegah pertumbuhan virus dalam tubuh. Dengan terkontrolnya jumlah virus, maka sistem kekebalan tubuh akan terlindungi dan menghindari perkembangan HIV menjadi AIDS.

Sejak adanya obat ini, harapan hidup penderita HIV dapat menjadi sama dengan orang normal, jika mereka terdiagnosis tepat waktu serta mengikuti pengobatan dan kontrol yang teratur.

Salah satu contoh pasien HIV yang terkenal adalah Magic Johnson, pebasket asal Amerika Serikat. Dia mengaku terjangkit HIV pada tahun 1991. Sudah 27 tahun berlalu, sampai sekarang ia masih giat menjadi aktivis HIV. Dia tidak mempunyai keluhan medis. Mengapa bisa? Dia mengkonsumsi obatnya secara teratur.

Tidak Menularkan ke Keturunan

Sumber: kemenkes ri