1 tahun disway

Dua Tahun Berdiri, Kinerja Brawijaya Multiusaha Melonjak: Unit Usaha Berlipat, Laba Tumbuh Dua Digit

Dua Tahun Berdiri, Kinerja Brawijaya Multiusaha Melonjak: Unit Usaha Berlipat, Laba Tumbuh Dua Digit

Hampir dua tahun berdiri, PT Brawijaya Multiusaha tumbuh signifikan. Publik menyoroti dampaknya bagi kampus, mahasiswa, dan masa depan pendidikan.-Elsa Amalia Kartika Putri-Disway Malang

Dari sisi sistem, BMU melakukan lompatan digital dalam pengelolaan keuangan dan operasional. Proses yang sebelumnya berbasis manual kini beralih ke sistem terintegrasi, memungkinkan konsolidasi laporan secara real time dan akuntabel.

“Kita sekarang sudah by system, tidak manual lagi. Keuangan, hotel, dan unit-unit lain sudah terkonsolidasi secara digital,” kata Edi.

BACA JUGA:Penelitian Dosen UB Dapat Apresiasi dari UNESCO

Pertumbuhan kinerja juga diikuti peningkatan kesejahteraan SDM. BMU mencatat kenaikan standar pengupahan, khususnya bagi karyawan berstatus PKWT yang kini berada di atas UMR, serta peningkatan status sejumlah karyawan menjadi pegawai tetap.

“Kalau SDM sejahtera, mereka akan melayani dengan lebih profesional. Itu korelasinya langsung ke kinerja unit,” ujarnya.

Menjadi Penopang Pendapatan Kampus

Lebih dari sekadar ekspansi bisnis, Edi menegaskan bahwa BMU memiliki misi strategis sebagai penopang pendapatan jangka panjang Universitas Brawijaya. “Visi BMU adalah menjadi perusahaan yang sehat, profesional, dan berkinerja unggul agar menjadi penopang utama pendapatan universitas,” katanya.

Ia menilai keberadaan perusahaan kampus kerap disalahpahami. Padahal, seluruh keuntungan yang dihasilkan BMU kembali ke kampus, bukan ke pihak eksternal.

BACA JUGA:Universitas Negeri Malang Borong Penghargaan di Anugerah Diktisaintek 2025

“Kalau perusahaan kampus bisa besar, seluruh hasilnya masuk ke kampus. Dampaknya apa? Biaya pendidikan bisa ditekan, bahkan kita punya cita-cita supaya mahasiswa yang tidak mampu bisa digratiskan,” tutur Edi.

Dalam konteks ini, BMU juga berkontribusi melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan, dukungan dana abadi universitas, pemberian kesempatan magang mahasiswa, serta kolaborasi dengan alumni dan masyarakat sekitar kampus.

Pengakuan Nasional

Kinerja BMU dalam dua tahun terakhir turut mendapat pengakuan di tingkat nasional. Pada Maret 2025, Edi dipercaya menjadi Ketua Umum Forum Badan Usaha Milik PTNBH se-Indonesia, yang beranggotakan universitas-universitas besar seperti UGM, ITB, UI, dan IPB.

“Ini amanah. Artinya perusahaan kampus harus bisa membuktikan diri, bahwa kita mampu dikelola profesional dan memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan,” ujarnya.

BACA JUGA:UB Resmikan Stasiun Riset Kehutanan Terpadu, Dorong Kolaborasi Riset dan Pelestarian Lingkungan Berkelanjutan

Menutup perbincangan, Edi menegaskan bahwa ukuran keberhasilan BMU bukan semata angka pertumbuhan.

“Kami ini bagian yang nyari biayanya. Supaya kampus bisa punya pendidikan yang makin baik, dosennya sejahtera, fasilitasnya kuat, dan akses pendidikan makin adil,” katanya.

Sumber: liputan khusus